Pertolongan pertama tidak selamanya diberikan dengan dasar untuk penanganan yang sempurna, tetapi hanya untuk mengurangi kecacatan dan dapat menyelamatkan korban apabila penolong dapat melakukan dengan teknik yang sesuai. Umumnya insiden kecelakaan biasanya terjadi tanpa diduga sebelumnya sehingga akan berdampak terjadi cedera ringan, sedang, berat. Kecelakaan di sekolah bisa bermacam-macam, salah satunya anak terpeleset yang menyebabkan luka robek atau memar. Semua orang harus tepat dan cepat saat memberikan pertolongan pada korban yang mengalami kecelakaan, sehingga perlu diketahui prosedur yang tepat dalam memberikan pertolongan pertama dalam Tujuan pengabdian yaitu mencegah terjadinya komplikasi yang lebih parah apabila tidak segera dilakukan pertolongan pertama pada korban patah tulang. Siswa siswi sedikit memiliki gambaran dan informasi mengenai penatalaksanaan cara melakukan pertolongan pertama pada fraktur. Metode yang digunakan edukasi dan simulasi pertolongan pertama dengan pelatihan balut bidai. Hasil pengabdian ini siswa siswi sudah cukup mengalami peningkatan pengetahuan dan keterampilan setelah dilakukan pre-test dan post test dan mampu melakukan simulasi pertolongan pertama pada saat patah tulang.Setelah dilakukan simulasi pertolongan pertama pembidaian siswa siswi mampu menerapkan dan mempraktikkan sendiri apabila ada kejadian patah tulang di lingkungan sekitar
CITATION STYLE
Ayunda Febria Sari, Aliva Rena Putri Rokhiyah, & Didik Iman Margatot. (2024). EDUKASI DINI DAN SIMULASI PERTOLONGAN PERTAMA MANAJEMEN FRAKTUR. Empowerment Journal, 4(1), 36–42. https://doi.org/10.30787/empowerment.v4i1.1441
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.