Krisis keuangan Amerika pada tahun 2008 membawa dampak yang buruk bagi perekonomian Indonesia. Hampir semua sektor di Bursa Efek Indonesia terkena imbas, tidak terkecuali sektor manufaktur. Berbagai kebijakan dilakukan oleh perusahaan untuk meminimalisir risiko kebangkrutan, diantaranya adalah melakukan employee downsizing. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan setelah melakukan employeedownsizing pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama tahun 2006-2011.Perusahaan yang dijadikan sampel sebanyak 22 perusahaan yang melakukan employee downsizing diatas 13% periode 2008-2011. Data diolah dan dianalisis dengan menggunakan dua metode statistik, yaitu statistik deskriptif dan statistik induktif atau uji hipotesis. Metode yang digunakan adalah pengujian hipotesis t-test dua sampel yang berpasangan antara data sebelum dan sesudah melakukan employee downsizing dengan menggunakan rasio-rasio kinerja keuangan : NPM, ROA, dan ROE. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kinerja keuangan perusahaan setelah melakukan employee downsizing jika dilihat menggunakan rasio ROA. Sedangkan jika dilihat melalui rasio NPM dan ROE. Penelitian ini menemukan adanya penurunan kinerja keuangan sesudah melakukan employee downsizing. Berdasarkan dari hasil uji analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan sesudah dilakukannya employee downsizing berdasarkan analisis rasio keuangan yang meliputi net profit margin, return on equity, dan returnon asset.
CITATION STYLE
Wijayangka, C. (2017). ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR MANUFAKTUR AKIBAT KRISIS KEUANGAN AMERIKA. Jurnal Manajemen Indonesia, 14(2), 172. https://doi.org/10.25124/jmi.v14i2.361
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.