Pembuatan preparat permanen spesimen patologi atau anatomi meliputi perendaman KOH 10%, dehidrasi, clearing, dan terakhir mounting. Dehidrasi bertujuan mengeluarkan cairan dari spesimen menggunakan alkohol bertingkat 30%, 50% dan 96%. Proses dehidrasi yang terlalu cepat dapat menyebabkan preparat menjadi tidak jelas karena cairan belum sepenuhnya dikeluarkan, namun perendaman alkohol yang terlalu lama dapat menyebabkan kerusakan pada sampel. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh variasi waktu perendaman dengan alkohol terhadap kualitas preparat permanen larva Culex sp dan waktu yang optimum pada perendaman dengan alkohol dalam menghasilkan kualitas preparat permanen yang baik. Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen dengan menggunakan variasi waktu perendaman alkohol masing-masing tingkatan 1x15 menit, 2x15 menit dan 3x15 menit. Hasil penelitian ini menunjukkan variasi waktu 1x15 menit menghasilkan preparat permanen lebih baik dibandingkan variasi waktu 2x15 menit dan 3x15 menit. Hasil dari penelitian ini disimpulkan bahwa terdapat pengaruh variasi waktu perendaman dengan alkohol terhadap kualitas preparat permanen larva Culex sp dan waktu optimum yang menghasilkan kualitas preparat permanen larva Culex sp yang baik yaitu waktu 1x15 menit.
CITATION STYLE
Putri, A., Mulia, Y. S., Sulaeman, S., & Wiryanti, W. (2023). PENGARUH VARIASI WAKTU PERENDAMAN DENGAN ALKOHOL TERHADAP KUALITAS PREPARAT PERMANEN LARVA Culex sp. Jurnal Kesehatan Siliwangi, 4(1), 340–345. https://doi.org/10.34011/jks.v4i1.1533
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.