Dalam pelaksanaan membangun suatu jalan sering dijumpai kondisi tanah yang kurang baik dengan sifat kembang susut tinggi (Plastis) yang menyebabkan kerusakkan pada struktur jalan sehingga menjadi bergelombang atau retak-retak. Pada penelitian ini dilakukan beberapa pengujian yaitu pengujian fisik tanah dan pengujian CBR. Pengujian fisik tanah diantaranya analisa besar butir, hidrometer, berat jenis butir, kadar air, batas plastis, batas cair, dan pemadatan. Sedangkan pada pengujian CBR dilakukan dengan cara stabilisasi tanah menggunakan bahan aditif berupa fly ash dengan nilai CBR (California Bearing Ratio). Hasil pengujian fisik tanah menunjukkan bahwa tanah tersebut masuk pada golongan tanah lempung tak organik dengan plastisitas tinggi (CH) dengan nilai lolos saringan no. 200 sebesar 67.27%, hidrometer kandungan lempung sebesar 65%, berat jenis = 2.74%, kadar air mula-mula = 35.974%, Batas Cair (LL) = 70.35%, Batas Plastis (PL) = 45%, indeks plastis (PI) = 25%, kadar air optimum = 35.8%, dan d maksimum = 1.317 gr/cm3. Hasil pengujian CBR terlihat bahwa baik waktu pemeraman maupun presentasi fly ash yang diberikan pada material pengujian akan mempengaruhi presentasi nilai CBR. Terbukti dengan lamanya pemeraman selama 28 hari dan bahan campuran sebesar 30% menghasilkan nilai CBR hingga 36.35% . Kata kunci: Fly Ash, Stabilitasi Tanah, California Bearing Ratio (CBR) ABSTRACT
CITATION STYLE
Kusuma, R. I., Mina, E., & Irhamna, A. F. (2013). STABILISASI TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN FLY ASH TERHADAP NILAI CBR. Fondasi : Jurnal Teknik Sipil, 2(2). https://doi.org/10.36055/jft.v2i2.1731
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.