ABSTRAKKelapa sawit merupakan salah satu industri dengan perkembangan yang pesat di Indonesia. Pengolahan kelapa sawit disertai keluaran lain berupa limbah B3 dari genset, kendaraan, pekerja, stasiun boiler, stasiun WTP, penerangan dan klinik perusahaan. Limbah B3 harus dikelola sesuai peraturan yang berlaku agar tidak mencemari lingkungan. Penelitian bertujuan mengetahui jenis limbah B3 yang dihasilkan PT.X serta cara pengelolaannya, mengevaluasi pengelolaan limbah dan merencanakan pengelolaan limbah B3 sesuai peraturan. Metode yang digunakan yaitu evaluasi dengan Skala Guttman berdasarkan Permen LHK No.6 tahun 2021, PP No.22 tahun 2021 dan Permenkes No.7 Tahun 2019. Kemudian direncanakan pengelolaan limbah B3 berdasarkan hasil dari evaluasi. Berdasarkan hasil penelitian evaluasi untuk pewadahan dan pengemasan adalah 62,5 % termasuk kategori ‘Baik”, sistem penyimpanan adalah 33,33% termasuk kategori ‘Buruk’, bangunan penyimpanan adalah 75% termasuk kategori ‘Baik’, dengan label limbah belum ada penggunaan label pada kemasan limbah B3 di PT.X. Sedangkan untuk limbah klinik belum bisa dilakukan evaluasi karena belum ada pengelolaan yang dilakukan. Evaluasi menghasilkan beberapa perbaikan dalam pengelolaan limbah B3 PT.X dari pengurangan, pengumpulan dan penyimpanan, pengangkutan, pemanfaatan, serta pengolahan dan peninbunan. ABSTRACTPalm oil processing also produces hazardous and toxic waste as a side output that comes from generation, vehicles, workers, boiler stations, WTP stations, lighting system and clinics. This waste must be managed according to regulations, so it doesn’t pollute the environment. The purpose of this research is to identify the type of hazardous and toxic waste in PT X and how to manage it, to evaluate it and planning waste management to comply with regulations. The method used is an evaluation using the Guttman Scale based on the Permen LHK No. 6 of 2021, PP No. 22 of 2021 and Permenkes No. 56 of 2019. After that, waste management will be planned based on the evaluation results. The evaluation result for the packaging criteria is 62,5% into the 'Good' category, the storage system criteria is 33,33% into the 'Bad' category, the storage building criteria is 75% into the ' Good' category, and there’s no label on the waste packaging. Meanwhile, clinical waste cannot be evaluated because there’s no waste management carried out. Based on the evaluation, there are several improvement plans that need to be carried out, starting from reduction, collection and storage, transportation, utilization, processing and waste dump.
CITATION STYLE
Pangesti, R., Jati, D. R., & Asban, G. C. (2023). Perencanaan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) Pada Perusahaan Kelapa Sawit (Studi kasus: PT X di Kalimantan Barat). Jurnal Rekayasa Hijau, 6(3), 208–218. https://doi.org/10.26760/jrh.v6i3.208-218
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.