Fear of missing out atau kekhawatiran akan kehilangan momen penting pada aktivitas media sosial, menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tingginya intensitas remaja dalam menggunakan media sosial saat ini. Hal tersebut dapat mengarah kepada terjadinya kecanduan media sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara fear of missing out dengan kecanduan media sosial yang dimediasi oleh social media engagement pada remaja di Kota Banda Aceh. Sejumlah 343 remaja dengan rentang usia 13 – 18 tahun dari 4 sekolah menengah di Kota Banda Aceh terpilih sebagai subjek penelitian melalui metode multistage cluster dan disproportionate stratified random sampling. Penelitian ini mengadaptasi alat ukur yaitu Social Media Disorder (SMD) Scale-short version dari Eijnden, Lemmens, dan Valkenburg, Fear of missing out Scale dari Przybylski, Murayama, Haan, dan Gladwell, dan Social media engagement Questionnaire dari Przybylski, Murayama, Haan, dan Gladwell untuk mengukur variabel kecanduan media sosial, fear of missing out, dan social media engagement. Data penelitian dianalisa menggunakan hierarchical regression analysis untuk menguji hipotesa penelitian. Hasil analisa menunjukkan bahwa fear of missing out memiliki hubungan yang signifikan secara langsung (β=0,37; p<0,05) dan tidak langsung (β=0,39; p<0,05) terhadap kecanduan media sosial. Penelitian ini menunjukkan bahwa risiko kecanduan media sosial berkaitan dengan fear of missing out yang dimediasi oleh social media engagement. Semakin besar kekhawatiran remaja akan kehilangan momen dalam media sosial, maka mendorong mereka untuk terus dapat terikat dengan aktivitas di media sosial yang mengarah kepada perilaku kecanduan.
CITATION STYLE
Fathadhika, S., & Afriani, -. (2018). SOCIAL MEDIA ENGAGEMENT SEBAGAI MEDIATOR ANTARA FEAR OF MISSING OUT DENGAN KECANDUAN MEDIA SOSIAL PADA REMAJA. Journal of Psychological Science and Profession, 2(3), 208. https://doi.org/10.24198/jpsp.v2i3.18741
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.