Penelitian ini memfokuskan pada kemampuan Masayarakat Banyumas dalam mengucapkan huruf-huruf Bahasa Arab ketika mereka belajar alquran. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan model studi kasus. Objek yang dikaji adalah kemampuan dalam mengucapkan huruf Arab sedangkan subjek penelitian terdiri dari jamaah pengajian dan pengajar alquran di masjid tempat penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil yang didapatkan dari penelitian ini menunjukkan bahwa mereka mengalami kesulitan ketika mengucapkan huruf ض ,غ ,ظ ,ش , ع , dan kekeliruan pengucapan huruf ز ,ق ,ض ,غ, ظ ketika bertemu dengan huruf wawu sukun / و/. Kesalahan-kesalahan tersebut diakibatkan karena masih terjadi transfer negatif (interferensi bahasa) antara bahasa Jawa dialek banyumas dengan bahasa Arab. Kebiasaan pengucapan dialek Banyumas yang memiliki ciri-ciri pengucapan vokal “a‟ dan “o‟, konsonan „b, d, k, g, h, y, l, dan w‟ sangat mantap (luged), tegas, lugas, tidak mengambang (ampang) atau setengah- setengah. Kata
CITATION STYLE
Harimi, A. C. (2022). INTERFERENSI FONOLOGIS BAHASA JAWA DIALEK BANYUMAS KE DALAM BAHASA ARAB. Jurnal Ihtimam, 5(1), 40–56. https://doi.org/10.36668/jih.v5i1.356
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.