B6 Abstrak-Analisa geohazard pada permukaan dasar laut (Seabed) dan bawah permukaan bumi (Sub-seabed) merupakan upaya yang perlu dilakukan untuk mengetahui fitur-fitur dasar laut dan bawah permukaan bumi agar dampak dari geohazard dapat diminimalisir. Luas area penelitian 2x4 km, yang berada di perairan pulau Madura. Metode yang digunakan untuk menganalisa fitur bawah permukaan laut adalah metode Side Scan Sonar yang hasil pengolahannya akan di validasi dengan data Multibeam dengan menggunakan prinsip gelombang akustik yang menjalar ke dalam permukaan dasar laut sehingga didapatkan peta seabed feature. Sub Bottom profiler digunakan untuk menganalisa subseabed hingga kedalaman 40 m yang kemudian akan divalidasi dengan data seismik 2 dimensi untuk menganalisa fitur bawah permukaan hingga kedalaman 3 km. Pesebaran kontur kedalaman memiliki water depth 42 m. Pada line 8 terdapat patahan di kedalaman 971 m. Jarak Jack-up footprint dengan lokasi pemboran 1207 m di sebelah timur lapangan DNI, memiliki diameter 25 m dan kedalaman 0.7 m. Pockmark yang terdekat dengan lapangan DNI sejauh 394 m sebelah utara timur laut. Kontur Kedalaman dari reflector 1 berada pada interval 5-7 m di bawah permukaan laut. Jarak shallow channel terdekat dengan lapangan DNI berada pada 65 m di sebelah selatan dengan kedalaman antara 10 hingga 6 m. Jarak shallow anomaly terdekat terletak pada jarak 145 m di sebelah barat. Berdasarkan hasil tersebut kondisi pengajuan lokasi pengeboran dinyatakan aman dari bahaya geohazard. Kata Kunci-Geohazard, Side Scan Sonar, Sub-bottom Profiler, Seismic, Seabed Feature.
CITATION STYLE
Urippan, D., & Minarto, E. (2018). Analisis Geohazard Untuk Dasar Laut dan Bawah Permukaan Bumi. Jurnal Sains Dan Seni ITS, 7(1). https://doi.org/10.12962/j23373520.v7i1.29194
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.