DKI Jakarta merupakan daerah dengan tingkat pertumbuhan kendaraan bermotor tertinggi di Indonesia. Jika dilihat dari angka statistik maka akan terlihat bahwa pertumbuhan kendaraan bermotor mencapai 14,03% per tahun sedangkan perkembangan jalan mencapai 4,15% per tahun. Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa pertumbuhan kendaraan bermotor 3 kali lipat lebih cepat dari perkembangan sarana dan prasarana angkutan umum. Masyarakat pengguna jalan tersebut bukan hanya masyarakat Jakarta tetapi juga dari daerah sekitar seperti Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi. Tujuan kajian adalah mengetahui dampak lalu lintas yang akan diakibatkan oleh penerapan kebijakan ganjil-genap. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan data kapasitas jalan dan VCR maka didapatkan hasil Kecepatan rata-rata awal adalah 28 km/jam, namun dengan adanya penerapan kebijakan tersebut akan meningkatkan kecepatan menjadi 36,5 km/jam untuk larangan plat genap dan 38 km/jam untuk larangan plat ganjil melintasi, adanya penurunan volumelalu lintas sebesar 9% untuk larangan genap dan 12% untuk larangan ganjil. Tingkat pelayanan sebelum diterapkannya kebijakan ini ada di level F. Namun dengan adanya penerapan kebijakan tersebut tidak mengubah tingkat pelayanan menjadi lebih baik yaitu masih pada level F.
CITATION STYLE
Fitriani, E. (2019). Identifikasi Dampak Kinerja Ruas Jalan Terhadap Rencana Penerapan Kebijakan Ganjil Genap (Studi Kasus: Pergerakan Kendaraan Bermotor Dari Depok Menuju Dki Jakarta). Warta Penelitian Perhubungan, 26(12), 717. https://doi.org/10.25104/warlit.v26i12.952
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.