Seiring perkembangan teknologi yang semakin pesat, terkadang tidak disadari muncul dampak risiko di tengah kemudahan yang diperoleh. Data dari studi penelitian menunjukkan bahwa para remaja di sekolah mengalami berbagai masalah kesehatan mental yang tidak dapat diremehkan. Masalah kesehatan mental yang dialami perlu diatasi, salah satunya mengembangkan sikap welas asih siswa terhadap dirinya sendiri. Sejauh ini guru BK di sekolah sudah memberikan layanan untuk membantu siswa dalam mengatasi masalahnya, namun masih memerlukan pengembangan. Sementara itu, layanan konseling kelompok masih sangat jarang diimplementasikan di lingkungan sekolah. Oleh karena itu, tim pengabdian bermaksud untuk membantu meningkatkan karakter welas asih siswa melalui kegiatan pelatihan konseling kelompok kepada guru BK agar semakin terampil dalam menggunakan Solution-Focused Group Counseling (SFGC). Metode pengabdian yang digunakan yaitu komprehensif mencakup refleksi, group discussion, simulasi, dan praktik tersupervisi pada 37 guru BK SMK di kota Semarang. Berdasarkan analisis pada data pre-test dan post-test, diperoleh hasil bahwa rata-rata kemampuan peserta pengabdian dalam melaksanakan konseling kelompok meningkat pasca pelatihan. Target berkelanjutan dari pengabdian ini adalah guru-guru BK menerapkan konseling kelompok berfokus solusi di sekolah sebagai upaya untuk meningkatkan karakter welas asih siswa
CITATION STYLE
Mulawarman, M., Dwi Yuwono Puji Sugiharto, Eni Rindi Antika, Abdul Kholiq, Pradipta Christy Pratiwi, Thrisia Febrianti, … Alvia Ainil Lathifah. (2023). PELATIHAN SOLUTION-FOCUSED GROUP COUNSELING SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KARAKTER “WELAS ASIH” SISWA. GANESHA: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(2), 210–217. https://doi.org/10.36728/ganesha.v3i2.2801
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.