Kajian Kandungan Gula dan Dampak Kesehatannya pada Produk Susu Cair, Minuman Susu, dan Minuman Mengandung Susu yang Terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan

  • Lestari P
  • Utari D
N/ACitations
Citations of this article
44Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Susu adalah cairan dari ambing sapi, kerbau, kuda, kambing, domba, dan hewan ternak penghasil susu lainnya. Badan Pengawas Obat dan Makanan mengklasifikasikan susu menjadi susu cair, minuman susu, dan minuman mengandung susu. Tingkat konsumsi susu masyarakat Indonesia masih lebih rendah jika dibandingkan dengan Vietnam dan Malaysia. Salah satu cara untuk meningkatkan asupan susu adalah dengan memberi rasa dan gula tambahan agar lebih disenangi masyarakat. Namun, kandungan gula tambahan pada susu dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap asupan karbohidrat dan energi harian. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kandungan gizi gula, laktosa, dan sukrosa pada produk susu steril, yaitu susu cair, minuman susu, dan minuman mengandung susu yang terdaftar di BPOM. Sebanyak 156 produk susu steril diambil sebagai sampel penelitian dan dilakukan pengkajian terhadap kandungan gula total, laktosa, dan sukrosa yang tercantum pada tabel informasi nilai gizi. Susu cair plain memiliki kandungan gula total paling rendah (4.14 ± 0.91 g/100 ml), berbeda signifikan (p = 0.0005) jika dibandingkan dengan susu berperisa (8.85 ± 1.35 g/100 ml), minuman susu berperisa (9.04 ± 1.44 g/100 ml) dan minuman mengandung susu berperisa (8.31 ± 0.97 g/100 ml). Kandungan laktosa susu cair plain (4.12 ± 1.32 g/100 ml), berbeda signifikan (p = 0.0005) jika dibandingkan dengan susu berperisa (3.85 ± 0.64 g/100 ml), minuman susu berperisa (3.72 ± 1.05 g/100 ml) dan minuman mengandung susu berperisa (3.09 ± 0.31 g/100 ml). Kandungan sukrosa susu cair plain (0 g/100 ml), berbeda signifikan (p = 0.0005) jika dibandingkan dengan susu berperisa (5.1 ± 1.14 g/100 ml), minuman susu berperisa (5.23 ± 1.16 g/100 ml) dan minuman mengandung susu berperisa (4.93 ± 0.69 g/100 ml). Karena tingginya asupan gula tambahan yang berasal dari produk susu dengan rasa, perlu diusulkan beberapa kebijakan untuk mengurangi asupan gula tambahan, antara lain dengan penggunaan pemanis berintensitas tinggi atau dengan reformulasi produk untuk mengurangi kandungan gula tambahan. Kata kunci: gula total, laktosa, sukrosa, susu steril

Cite

CITATION STYLE

APA

Lestari, P. D., & Utari, D. M. (2023). Kajian Kandungan Gula dan Dampak Kesehatannya pada Produk Susu Cair, Minuman Susu, dan Minuman Mengandung Susu yang Terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan. Media Kesehatan Politeknik Kesehatan Makassar, 18(2), 236–248. https://doi.org/10.32382/medkes.v18i2.240

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free