Serat sabut kelapa merupakan limbah dari buah kelapa yang pemanfaatannya sangat terbatas. Polipropilena adalah limbah plastik yang sulit di dekomposisi oleh mikroorganisme pengurai, sehingga dapat menimbulkan masalah bagi lingkungan. Kedua bahan ini dapat dimanfaatkan untuk pembuatan komposit yang diharapkan dapat bernilai ekonomis. Polipropilena digunakan sebagai matriks, sedangkan serat sabut kelapa dengan variasi panjang serat 3 cm, 5 cm dan 7 cm digunakan sebagai filler. Proses pembuatan komposit dengan cara kempa panas dilakukan dengan variasi komposisi (polipropilena:serat) pada 90% : 10%, 80% : 20 %, 70% : 30% dan 60% : 40%. Plastik dilelehkan pada suhu titik leleh (170oC) ditambahkan serat sabut kelapa sebagai penguat dengan bahan pengikat anhidrida maleat dan pemicu benzoil peroksida, akan dihasilkan komposit dengan kekuatan tarik maksimum pada komposisi 90% : 10% pada panjang serat 5 cm yaitu 3339,08 kgf/cm2 dan perpanjangan maksimum diperoleh pada komposisi 80% : 20% pada panjang serat 7 cm yaitu 20%.Kata kunci: serat sabut kelapa, plastik polipropilena, komposit, uji tarik.
CITATION STYLE
Adriana, A. (2016). PEMBUATAN KOMPOSIT DARI SERAT SABUT KELAPA DAN POLIPROPILENA. Jurnal Sains Dan Teknologi Reaksi, 9(2). https://doi.org/10.30811/jstr.v9i2.145
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.