Geguritan Aji Dibia Caksu adalah salah satu karya sasrta Bali yang dipergunakan dalam mengiringi pelaksanaan upacara agama Hindu dan juga merupakan suatu karya sastra tradisional yang sampai sekarang eksistensinya masih amat memeasyarakat dalam kehidupan sosial budaya di Bali. Para ahli sastra Bali masih memandang geguritan ini memiliki keistimewaan, karena kehadirannya mengandung arti tersendiri di dalam pembentukan sikap mental masyarakat, serta terkandung Nilai-nilai pendidikan, estetika, moral dan konseptitual yang masih relevan dengan kehidupan masyarakat pada era globalisasi khususnya di Bali. Yang dimana sudah banyak sekali pengaruh pengaruh budaya luar masuk ke Pulau Bali, dan banyak sekali khususnya generasi-generasi muda saat ini yang terperosok kedalam pergaulan jaman sekarang atau kekinian dimana banyak seklai generasi muda Bali itu gengsi untuk mempelajari budayanya sendiri yang sebenarnya hampir punah, dimana menrut mereka ketinggalan jaman sekali dalam mempelajari budaya bali khususnya geguritan itu tersebut. Dimana yang paling signivikan sekali adalah dalam hal pendidikan dimana banyak sekali nilai-nilai pendidikan yang terkandung dalam Geguritan Aji Dibia Caksu tersebut
CITATION STYLE
Sudarsana, I. K. (2019). NILAI PENDIDIKAN AGAMA HINDU DALAM GEGURITAN AJI DIBIA CAKSU. Bawi Ayah: Jurnal Pendidikan Agama Dan Budaya Hindu, 9(1), 11–22. https://doi.org/10.33363/ba.v9i1.227
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.