Bencana Banjir bukan hal luar biasa bagi warga Bulungan, terutama yang menetap di sekitar DAS (Daerah Aliran Sungai) Kayan. Namun Banjir 9 Februari 2015 ini benar-benar mengubah paradigma masyarakat kota Tanjung selor tentang banjir. Banjir ini diakibatkan oleh luapan Sungai Kayan ditambah kiriman banjir dari Sabah, Malaysia yang mencapai ketinggian satu hingga tujuh meter. Banjir yang mengakibatkan kerugian-kerugian bagi warga kabupaten bulungan terutama di lima kecamatan, yakni Kecamatan Peso, Kecamatan Peso Hilir, Kecamatan Tanjung Palas Barat, Kecamatan Tanjung Palas dan Kecamatan Tanjung Selor. Banjir ini menjadi pengingat kuat betapa kerusakan akibat dampak perubahan iklim serta perubahan tata guna lahan yang bisa menimpa Kota Tanjung Selor dan kedepan ancaman ini menjadi fenomena yang akan biasa terjadi. Dampak dan peran dari fenomena diatas akan menjadi fokus dari identifikasi tingkat kerentanan ini. Tujuannya adalah untuk mengetahui tingkat kerentanan tepian sungai kayan terhadap bencana banjir didasarkan pada kerentanan yang dikemukakan oleh IPCC 2014.
CITATION STYLE
Julianto, H., & Harviyanti, E. (2020). Tingkat Kerentanan Tepian Sungai Kayan Terhadap Bencana Banjir. Potensi : Jurnal Sipil Politeknik, 22(1), 55–63. https://doi.org/10.35313/potensi.v22i1.1658
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.