Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Scietific Inquiry terhadap keterampilan proses sains siswa pada materi pokok Suhu dan Kalor. Metode penelitian adalah quasi eksperimen dengan desain control group pretest-postest design. Sampel penelitian ini diambil dengan teknik cluster random sampling yang terdiri dari dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Hasil analisa data pretes diperoleh rata-rata kelas eksperimen 20,93 dengan standard deviasi 5,297 dan rata-rata kelas kontrol 20,80 dengan standard deviasi 5,270. Pada uji normalitas dan homogenitas kedua kelas berdistribusi normal dan homogen artinya kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Selanjutnya dilakukan postes pada kedua kelas. Untuk kelas eksperimen diperoleh rata-rata 82,13 dengan standard deviasi 5,480 dan untuk kelas kontrol diperoleh rata-rata 70,73 dengan standard deviasi 5,240. Hasil penelitian menunjukkan keterampilan proses sains siswa dengan model pembelajaran Scientific Inquiry lebih tinggi dari pada keterampilan proses sains siswa dengan pemeblajaran konvensional. Hasil uji t postes diperoleh thitung > ttabel = 8,261>1,671. sehingga Ha diterima yang menunjukkan pengaruh model pembelajaran Scientific Inquiry terhadap keterampilan proses sains siswa pada materi Suhu dan Kalor di kelas XI semester I SMA Swasta Santa Maria Medan.
CITATION STYLE
Putri, H., & Harahap, M. B. (2019). PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SCIENTIFIC INQUIRY TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA MATERI POKOK SUHU DAN KALOR. JURNAL IKATAN ALUMNI FISIKA, 4(4), 22. https://doi.org/10.24114/jiaf.v4i4.12555
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.