Gaya bahasamerupakan cara yang digunakan pengarang dalam memapar- kan gagasan sesuai dengan tujuan dan efek yang ingin dicapainya. Dalam kreasi penulisan sastra, efek tersebut dilakukan untuk pemerkayaan makna, peng- gambaran obyek dan peristiwa secara imajinatif, maupun pemberian efek emotif tertentu bagi pembacanya. Wahana yang digunakan untuk memaparkan gagasan dengan berbagai efek yang diinginkan tersebut bukan hanya mengacu pada lambang kebahasaan melainkan juga pada berbagai macam bentuk sistem tanda yang potensial dapat digunakan untuk menggambarkan gagasan dengan berbagai macam kemungkinan efek estetis yang ditimbulkannya. Kaitan gaya bahasa dengan bahasa, genre maupun budaya itu berarti gaya sangat erat kaitannya dengan pengarang, sebab pengarang itulah yang menciptakannya. Oleh karena itu, sangat wajar kalau di katakan le style c’est de l’homme meme (gaya bahasa me- rupakan cerminan sang penutur bahasa) . Diantara karya sastra Arab yang monumental di Indonesia adalah puisi Abu Nuwas khususnya karyanya yag berjudul “al-I’tiraf ”. Syair “I’tiraf ” ini adalah sajak-sajak yang diyakini dicipta oleh Abu Nuwas sebelum ia wafat. Jenis puisi ini dipilih karena cukup terkenal di kalangan pesantren di Indonesia karena maknanya yang begitu berkesan dikalangan mereka. Namun benarkah puisi ini hasil karya Abu Nuwas?, untuk itu perlu kiranya pembahasan tentang gaya bahasa puisi Abu Nuwas ini dikaji lebih dalam.
CITATION STYLE
Fathoni, H. (2012). Gaya Bahasa Dalam Syair “Al-i’tiraf” Karya Abu Nuwas: Sebuah Analisis Stilistik. At-Ta’dib, 7(2). https://doi.org/10.21111/at-tadib.v7i2.72
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.