Abstract: The Instagram account @mubadalah.id is one of the accounts that actively colors the contestation of religious understanding on social media, especially Instagram. This Instagram account actively campaigns the gender equality within religious interpretations, which are built on a methodological basis called qiro'ah mubadalah, which was popularized by KH. Faqihuddin Abdul Kodir. Qira'ah mubadalah is a method of interpreting the Qur’an that emphasizes the aspect of mutuality, and places women and men as equal subjects addressed by religious texts, including the Qur’an. The researcher took several content samples from Instagram feeds and analyze them using interpretation analysis together with gender analysis. The selected content explicitly explains the understanding of the verses of the Qur’an that are closely related to gender issues. Based on the results of the research, it can be concluded that the paradigm of fair gender interpretation in the Instagram account @mubadalah.id has 3 basic principles, namely: interpretation of the Qur’an must benefit all parties, interpretation of the Qur’an must not perpetuate the objectification of gender certain conditions, and the interpretation of the Qur'an encourages the division of gender roles in life in an equitable manner. Keywords: Social media, Interpretation, Gender Equality, Instagram account @mubadalah.id Abstrak: Akun instagram @mubadalah.id adalah salah satu akun yang secara aktif mewarnai kontestasi pemahaman keagamaan di media sosial, khususnya instagram. Akun instagram ini secara aktif menyuarakan tafsir keagamaan yang berkeadilan gender, yang dibangun atas pijakan metodologis yang disebut qiro’ah mubaadalah, yang dipopulerkan oleh KH. Faqihuddin Abdul Kodir. Qira’ah mubadalah adalah suatu metode penafsiran al-Qur’an yang menekankan pada aspek kesalingan, dan mendudukkan perempuan dan laki-laki sebagai subjek setara yang dituju dan disapa oleh teks keagamaan, termasuk di dalamnya al-Qur’an. Peneliti mengambil beberapa sampel konten dari feed instagram untuk kemudian dianalisis secara mendalam menggunakan analisis tafsir yang dibarengkan dengan analisis gender. Konten yang dipilih secara eksplisit menjelaskan pemahaman terhadap ayat-ayat al-Qur’an yang erat kaitannya dengan isu gender. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa paradigma tafsir adil gender dalam akun instagram @mubadalah.id memiliki 3 prinsip dasar, yaitu: penafsiran al-Qur’an harus membawa kemaslahatan bagi semua pihak, penafsiran al-Qur’an tidak boleh melanggengkan objektivikasi terhadap gender tertentu, dan penafsiran al-Qur’an mendorong pembagian peran secara adil gender dalam kehidupan. Kata Kunci: Media sosial, Tafsir, Keadilan Gender, Akun Instagram @mubaadalah.id
CITATION STYLE
Jamaluddin, Y., & Aisa, S. (2023). PARADIGMA TAFSIR ADIL GENDER PADA AKUN INSTAGRAM @MUBADALAH.ID. Aqlam: Journal of Islam and Plurality, 8(1). https://doi.org/10.30984/ajip.v8i1.2277
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.