Karyawan sangat berperan penting terhadap kesuksesan sebuah lembaga, sehingga dalam pemberian reward, perguruan tinggi harus mempertimbangkan kriteria yang dibutuhkan. Untuk pemberian reward yang pantas, lembaga melakukan seleksi untuk kandidat karyawan. Permasalahan timbul dikarenakan banyak faktor lain yang mempengaruhi sistem penerimaan reward. Dalam pemberian reward terkadang tidak objektif dalam penentuan nilai-nilai yang menjadi kriteria. Oleh karena itu, dibuatkan suatu sistem pendukung keputusan, yang nantinya dapat membatu dalam pengambilan keputusan terkait nilai-nilai yang menjadi kriteria yang menjadi aspek pendukung. Sistem ini didukung dengan Fuzzy Inference System menggunakan metode Tsukamoto yang dibuat berdasarkan norma-norma sumber daya manusia dengan kriteria-kriteria yang telah ditentukan. Parameter yang dijadikan kriteria pemberian reward karyawan ada 3 yaitu Kinerja, Kedispilinan dan Kemampuan karyawan. Untuk mecari nilai keangotaannya masing – masing variabel akan menggunakan kurva linier. Nilai Keanggotaan ini kemudian dicari nilai fire strength dan nilai bobotnya untuk kemudian dicari nilai Z rata-rata terbobot. Nilai Z rata-rata terbobot inilah yang dijadikan acuan dalam menentukan reward.
CITATION STYLE
Primadasa, Y., & Alfiarini, A. (2018). Fuzzy Inference System Tsukamoto Penentuan Nilai Reward yang Diterima Karyawan. Creative Information Technology Journal, 4(2), 106. https://doi.org/10.24076/citec.2017v4i2.102
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.