Salah satu target pemerintah dalam menurunkan prevalensi stunting, Komunikasi terapeutik termasuk bagian dari komunikasi interpersonal dengan memberikan pemahaman antara tenaga kesehatan dengan masyarakat, khususnya pada ibu yang mempunyai anak dengan stunting.Desain penelitian ini menggunakan pre-eksperimental dengan pendekatan one group pretest – posttes design.Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai anak dengan stunting. Jumlah sampel dalam penelitian sebesar 18 responden. Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji paired sample t-test untuk membandingan perilaku dalam penanganan stunting sebelum dan sesudah intervensi. hasil uji paired sample t-test membuktikan bahwa terjadi peningkatan mean antara sebelum dan sesudah perlakuan sebesar 3,17 point. ρvalue =0.000 ˂ α=0,005 yang artinya terdapat perbedaan sebelumdan sesudah intervensi. Terjadinya perubahan perilaku pada kategori baik sesudah intervensi disebabkan oleh strategi dalam melaksanakan komunikasi terapeutik pada kelompok. Upaya penerapan strategi dalam metode komunikasi terapeutik pada kelompok dengan memposisikan komunikator atau tenaga kesehatan terhadap ibu yang mempunyai anak dengan kondisi stunting. Peserta yang mengikuti terapi komunikasi terapeutik diharapkan patuh terhadap peraturan dan saling menghargai antar peserta lainnya.
CITATION STYLE
Sari, L. T., Noviasari, I., & Wibisono, W. (2023). Peningkatan Perilaku Ibu Dalam Penanganan Stunting Dengan Metode Komunikasi Terapeutik. Indonesian Journal of Professional Nursing, 4(1), 45. https://doi.org/10.30587/ijpn.v4i1.5748
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.