Perbandingan Kadar Gula Darah Puasa pada Anak Obes dengan Resistensi Insulin dan Tanpa Resistensi Insulin

  • Pangestu Y
  • Antolis A
  • Pateda V
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
18Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Latar belakang. Obesitas pada anak semakin banyak terjadi pada usia sekolah. Anak obes berisiko terjadi diabetes mellitus tipe-2 di kemudian hari. Peningkatan kadar gula darah puasa anak obes terutama yang mengalami resistensi insulin.Tujuan. Mengetahui perbedaan kadar gula darah puasa pada anak obes dengan resistensi insulin dibanding anak obes tanpa resistensi insulin.Metode. Dilakukan penelitian dengan menggunakan metode penelitian analitik observasional dengan pendekatan potong lintang.Hasil. Didapatkan 54 anak obes, rerata usia 12,2 (11,9-12,5) tahun. Tigapuluh empat (63%) anak mengalami resistensi insulin, di antaranya 23 (67,6%) berjenis kelamin laki-laki. Rerata kadar gula darah puasa anak obes dengan resistensi insulin lebih tinggi bermakna dibanding anak obes tanpa resistensi insulin 5,08 (4,9-5,2) mmol/L vs 4,79 (4,6-4,9) mmol/L (p<0,003).Kesimpulan. Anak obes dengan resistensi insulin memiliki kadar gula darah puasa lebih tinggi dibanding anak obes tanpa resistensi insulin.

Cite

CITATION STYLE

APA

Pangestu, Y. M., Antolis, A., Pateda, V., T, K., & Warouw, S. M. S. (2016). Perbandingan Kadar Gula Darah Puasa pada Anak Obes dengan Resistensi Insulin dan Tanpa Resistensi Insulin. Sari Pediatri, 15(3), 161. https://doi.org/10.14238/sp15.3.2013.161-6

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free