Latar belakang. Obesitas pada anak semakin banyak terjadi pada usia sekolah. Anak obes berisiko terjadi diabetes mellitus tipe-2 di kemudian hari. Peningkatan kadar gula darah puasa anak obes terutama yang mengalami resistensi insulin.Tujuan. Mengetahui perbedaan kadar gula darah puasa pada anak obes dengan resistensi insulin dibanding anak obes tanpa resistensi insulin.Metode. Dilakukan penelitian dengan menggunakan metode penelitian analitik observasional dengan pendekatan potong lintang.Hasil. Didapatkan 54 anak obes, rerata usia 12,2 (11,9-12,5) tahun. Tigapuluh empat (63%) anak mengalami resistensi insulin, di antaranya 23 (67,6%) berjenis kelamin laki-laki. Rerata kadar gula darah puasa anak obes dengan resistensi insulin lebih tinggi bermakna dibanding anak obes tanpa resistensi insulin 5,08 (4,9-5,2) mmol/L vs 4,79 (4,6-4,9) mmol/L (p<0,003).Kesimpulan. Anak obes dengan resistensi insulin memiliki kadar gula darah puasa lebih tinggi dibanding anak obes tanpa resistensi insulin.
CITATION STYLE
Pangestu, Y. M., Antolis, A., Pateda, V., T, K., & Warouw, S. M. S. (2016). Perbandingan Kadar Gula Darah Puasa pada Anak Obes dengan Resistensi Insulin dan Tanpa Resistensi Insulin. Sari Pediatri, 15(3), 161. https://doi.org/10.14238/sp15.3.2013.161-6
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.