Pengetahuan Barat menitik beratkan keilmuannya pada rasionalisme, empirisme dan idealisme yang menjadikan mereka krisis keyakinan yang berakibat pada krisis kemanusiaan yang mereka. Pada titik ini agama memiliki sumber pengetahuan yang tidak mampu dicapai oleh rasio maupun akal manusia, pada ranah epitimologis agama menawarkan solusi dan jawaban dari semua pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh akal manusia. Paper ini bertujuan menggali lebih dalam pesan dan panduan berpikir dari Sang Maha Esa untuk manusia dari wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi-Nya Muhammad -salallahu ‘alaihi wa sallam- dalam Q.S al-‘alaq. Perintah membaca oleh Sang Khalik tidak berhenti pada bacaan teks, tetapi ada tiga “kitab” yang harus dibaca oleh manusia agar memiliki pengetahuan yang komprehensif. Disinilah manusia dituntut untuk membaca tiga “kitab” yang disediakan oleh sang Khaliq, yaitu: kitabullahi Masthur (kitab yang tertulis), kitabullahi makdzur (kitab yang berupa ciptaan-Nya), dan kitabullahi mansyur (kitab dalam bentuk peradaban manusia dan peraturannya). Pembacaan dari kitab inilah yang kemudian menjadikan manusia memiliki pengetahuan yang valid dan komprehensif.
CITATION STYLE
Hantoro, R. R. (2020). EPISTEMOLOGI ISLAM: Kajian Terhadap Teks al-Qur’an Surah al-‘Alaq. RUSYDIAH: Jurnal Pemikiran Islam, 1(1), 1–10. https://doi.org/10.35961/rsd.v1i1.123
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.