Wabah virus Covid-19 Corona yang terus bergerak mengakibatkan pada banyak perubahan di segala bidang baik sosial, ekonomi dan budaya yang begitu drastis. Dampak dari pandemi virus Covid-19 Corona, secara tidak langsung saat ini dapat kita rasakan memberikan pengaruh yang berbeda antara laki-laki dan wanita. Dalam konteks norma dan peran gender patriarki, keberadaan laki-laki selalui berada pada posisi sebagai pencari nafkah utama. Dampak adanya pandemi virus Covid-19 ini, pemerintah membuat kebijakan dengan memberlakukan segala pekerjaan dilakukan di rumah, untuk dapat memutus rantai penularan virus. Hal ini berdampak pada laki-laki berdiam di rumah, sehingga tidak dapat memenuhi norma gendernya sebagai pencari nafkah dan di sisi lain beban pekerjaan wanita dalam rumah tangga semakin besar. Melalui pendekatan kualitatif dan kuantitatif dalam paradigma postpositivistik penelitian ini mencoba melihat bagaimana kebijakan yang telah di lakukan oleh Pemerintah Kota Serang dalam mewujudkan peran gender agar tidak terjadi ketimpangan dan ketertindasan bagi kaum wanita. Hasil dari penelitian memperlihatkan banyak kasus kekerasan yang terjadi selama pandemi ini, kemudian belum terlihat kebijakan secara langsung yang diambil oleh Pemerintah Kota Serang untuk melindungi kaum wanita, yang ada hanya sebatas pada bantuan dan konsultasi bagi mereka yang memiliki permasalahan kekerasan.
CITATION STYLE
Waseh, H., & Gumelar, R. G. (2022). KEBIJAKAN MEWUJUDKAN PERAN DAN NORMA GENDER PADA KONDISI VIRUS COVID-19. JIPAGS (Journal of Indonesian Public Administration and Governance Studies), 6(2). https://doi.org/10.31506/jipags.v6i2.12344
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.