Cahaya merupakan salah satu faktor lingkungan yang esensial bagi kehidupan aves. Signal cahaya yang diterima oleh hipotalamus dapat mengontrol sekresi gonadotropin releasing hormone (GnRH) yang berperan dalam menstimulasi pitutari melepaskan follicle stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Peningkatan konsetrasi dan waktu sekresi gonadotropin berpengaruh pada umur dewasa kelamin, siklus ovulasi, serta performa produksi telur pada aves. Tujuan dari ulasan artikel ini fokus pada peran cahaya yang melibatkan sistem sensori pada performa produksi telur unggas. Organ fotoreseptor vertebrata non-mamalia termasuk aves selain mata adalah organ pineal dan fotoreseptor otak bagian dalam (deep brain photoreceptors). Beberapa molekul fotoreseptor deep brain, yaitu rodopsin (RH), melanopsin (OPN4), dan vertebrate ancient (VA)-opsin, serta protein opsin 5 (OPN5 atau neuropsin). Paparan cahaya yang lebih lama pada siang hari yang panjang menstimulasi peningkatan ekspresi mRNA GnRH sehingga menginduksi dewasa (matang) kelamin unggas. Peningkatan performa reproduksi walaupun kecil tetap berpengaruh pada produksi telur. Lebih dari 33% peningkatan performa reproduksi dan produksi telur merupakan kontribusi dari penggunaan cahaya. Intisari dari ulasan ini adalah mengetahui peran fotoreseptor pada unggas.
CITATION STYLE
Kasiyati, _. (2018). Regulasi Fotodeteksi: Peran Cahaya Pada Performa Produksi Telur Unggas. Buletin Anatomi Dan Fisiologi, 3(2), 150–160. https://doi.org/10.14710/baf.3.2.2018.150-160
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.