Until recently, the results of language grouping in Indonesia conducted by some linguists still show differences one another. Take for example, the study on grouping of Malay and Javanese languages done by Dyen and Blust or that of Indonesian languages conducted by SIL group and by Dempwolff were proved to be dissimilar. This indicates that analysis focusing only on language aspects is not sufficient to provide a more accountable language grouping analysis. Therefore, it is importantto collaborate with other disciplines which are expected to be synergic with language aspect analysis. Plenty of studies which relate ethnic grouping genetically to the grouping of speakers of certain sublanguages have been conducted. Unfortunately, the studies of the two disciplines were not conducted integratedly, so that the results are less satisfying. This is due to the unavailability of established formulation about the concepts and collaborative method of the two disciplines. Therefore, this paperaims at describing in detail about how linguistics and genetics collaborate as a new subinterdisciplines called Genolinguistics to be applied in the study on grouping of related languages.AbstrakSetakat ini, hasil pengelompokan bahasa-bahasa di Indonesia yang dilakukan para linguis masih terdapat perbedaan satu dengan lainnya, misalnya perbedaan pengelompokan bahasa Melayu dengan Jawa yang dilakukan Dyen dan Blust atau pengelompokan bahasa-bahasa di Indonesia yang dilakukan kelompok SIL dengan pengelompokan bahasa yang dilakukan Dempwolff. Hal ini membuktikan bahwa analisis dari aspek kebahasaan belum cukup untuk menghasilkan analisis pengelompokkan bahasa yang lebih dapat dipertanggungjawabkan. Diperlukan dukungan kajian dari bidang lain yang diharapkan dapat bersinergi dengan analisisdari aspek kebahasaan. Kajian yang menghubungkan pengelompokkan etnis secara genetis dengan pengelompokkan penutur bahasa-bahasa tertentu sudah banyak dilakukan. Namun, sayangnya kajian kedua bidang itu berjalan sendiri-sendiri sehingga hasil yang diperoleh kurang memuaskan. Hal ini disebabkan belum terdapatnya rumusan yang jelas tentang konsep dan metode kolaboratif antarkedua bidang itu. Untuk itu, tulisan ini mencoba memaparkan secara jelas tentang bagaimana linguistik dan genetika dapat berkolaborasi sebagai satu subdisiplin antarbidang baru yang disebut genolinguistik dalam kajian pengelompokkan bahasabahasaberkerabat.
CITATION STYLE
M.S., M., & Wijayatiningsih, Y. F. (2020). GENOLINGUISTIK: ANCANGAN ALTERNATIF DALAM PENGELOMPOKAN BAHASA (GENOLINGUISTICS: ALTERNATIVE APPROACH IN LANGUAGE GROUPING). Metalingua: Jurnal Penelitian Bahasa, 18(1), 59. https://doi.org/10.26499/metalingua.v18i1.542
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.