AbstrakMinyak atsiri merupakan salah satu senyawa kimia dalam tanaman yang terbukti berpotensi sebagai antijamur. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri sereh wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle) mempunyai aktivitas terhadap jamur patogen Tricophyton rubrum, Microsporum canis, dan Epidermophyton floccosum yang dapat menyebabkan penyakit dermatofitosis. Antijamur yang digunakan untuk pengobatan dermatofitosis ini, salah satunya adalah ketokonazol yang merupakan antijamur golongan imidazol. Pada penelitian ini ditentukan efektivitas antijamur kombinasi ketokonazol dengan minyak atsiri sereh wangi terhadap jamur penyebab dermatofitosis. Ekstraksi minyak atsiri menggunakan metode destilasi uap air. Uji efektivitas antijamur kombinasi ketokonazol dengan minyak atsiriri sereh wangi dengan metode difusi agar. Hasil penelitian kombinasi ketokonazol dengan minyak atsiri menunjukkan efek sinergis, karena diameter zona hambat ketokonazol mengalami peningkatan setelah dikombinasikan dengan minyak atsiri. Diameter zona hambat ketokonazol tunggal Tricophyton rubrum ATCC 28188 13,26 mm setelah dikombinasikan menjadi 24,9 mm, Microsporum canis ATCC 32699 12,8 mm setelah dikombinasikan menjadi 22,56 mm, Epidermophyton floccosum ATCC 52066 12,76 mm setelah dikombinasikan menjadi 19,5 mm. Hal ini disebabkan karena mekanisme kerja yang sinergis dari minyak atsiri sereh wangi (Cymbopogon nardus L. Rendle) dan ketokonazol.Kata kunci: citronella, dermatofitosis, sinergisAbstractEssential oil is one of the chemical compounds in plants that have been proven potential as an antifungal agent. Some studies showed that the essential oil of citronella (Cymbopogon nardus L. Rendle) could resist fungal pathogens Tricophyton rubrum, Microsporum canis and Epidermophyton floccosum, which cause dermatophytosis. Antifungals used for the treatment of dermatophytosis is ketoconazole, which belongs to imidazole group. The purpose of this study was to determine the effectiveness of antifungal ketoconazole in combination with essential oils of citronella against dermatophytosis. Extraction of essential oils was carried out using steam distillation. The effectiveness of antifungal ketoconazole in combination with citronella oil was measured using disk diffusion method. The result of the combination of ketoconazole with essential oils was synergistic as proven by the increased diameter of inhibition zone ketoconazole after combined with essential oils. Ketoconazole inhibition zone diameter single Tricophyton rubrum ATCC 28188 13.26 mm after combined into a 24.9 mm, Microsporum canis ATCC 32699 12.8 mm after combined into a 22.56 mm, Epidermophyton floccosum ATCC 52066 12.76 mm after combined into 19, 5 mm. This is because the synergitic mechanism of action of essential oils of citronella (Cymbopogon nardus L. Rendle) and ketoconazole.Key words: citronella, dermatophytosis, synergistic
CITATION STYLE
Lely, N., Pratiwi, R. I., & Imanda, Y. L. I. L. (2017). EFEKTIVITAS ANTIJAMUR KOMBINASI KETOKONAZOL DENGAN MINYAK ATSIRI SEREH WANGI (Cymbopogon nardus (L.) Rendle). Indonesian Journal of Applied Sciences, 7(2). https://doi.org/10.24198/ijas.v7i2.13793
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.