Bawang putih (Allium sativum L.) merupakan jenis tumbuhan umbi-umbian yang dapat hidup di daerah dataran tinggi dan dataran rendah. Penelitian yang telah dilakukan bertujuan untuk mendapatkan cara pengendalian gulma yang tepat pada pertumbuhan dan hasil tanaman bawang putih. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 9 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan yang digunakan yaitu tanpa pengendalian gulma (P0), penyiangan setiap 7 hari (P1), penyiangan 20, 30, dan 45 hst (P2), herbisida oksifluorfen 240 EC (P3), herbisida oksifluorfen 240EC + penyiangan 30 hst (P4), mulsa jerami (P5), mulsa jerami + penyiangan 30 hst (P6), mulsa plastik hitam perak (P7), mulsa plastik hitam perak + penyiangan 30 hst (P8). Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain cangkul, meteran, alat tugal, pipa air, ember, penggaris, timbangan analitik, alat tulis, papan penanda, sprayer dan kamera. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih bawang putih varietas lumbu hijau, pupuk kandang, pupuk urea, SP-36 dan KCl, mulsa jerami, mulsa plastik hitam perak, herbisida oksifluorfen 240 EC. Penelitian ini dilaksanakan mulai 18 Januari 2021 sampai dengan 3 Mei 2021, yang bertempat di Desa Tawangsari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur. Pengamatan meliputi pengamatan pertumbuhan, hasil, dan pengamatan gulma. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh nyata antara perlakuan berbagai macam pengendalian gulma terhadap jumlah daun, panjang tanaman, bobot segar, bobot kering umbi, diameter umbi, dan hasil panen tanaman bawang putih (ton ha-1). Penyiangan setiap 7 hari dan aplikasi mulsa plastik hitam perak + penyiangan 30 hst efektif mengendalikan gulma tanaman bawang putih.
CITATION STYLE
Rozaqi, A., & Sebayang, H. T. (2022). Pengaruh Pengendalian Gulma Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Putih (Allium sativum L.). Produksi Tanaman, 010(10), 590–597. https://doi.org/10.21776/ub.protan.2022.010.10.08
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.