Usaha Kecil dan Menengah (UKM) berkontribusi pada Produk Domestik Bruto Indonesia yang meningkat dari 57,84% menjadi 60,34% pada tahun 2018. UKM memiliki peran sebesar 20% pada kegiatan ekspor, khususnya untuk olahan ikan beku. Belum adanya standar kemasan rantai dingin untuk produk ekspor menjadi kendala dalam proses pengiriman. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah membuat model standardisasi kemasan rantai dingin untuk pengiriman produk ekspor UKM dengan moda transportasi laut. Metode yang digunakan adalah perhitungan biaya logistik untuk memperoleh minimum unit biaya logistik dengan 4 (empat) skenario pemilihan kemasan rantai dingin berstandar. Hasil analisis menunjukkan bahwa skenario 2 yaitu penggunaan kemasan saat ini dengan inovasi kemasan sekunder 1 dapat menghasilkan minimum unit biaya logistik sebesar Rp. 21,44 juta/ton. Sedangkan hasil analisis yang diperoleh menurut waktu adalah skenario 4 dengan penggunaan inovasi kemasan sekunder 2 dengan total waktu 21,45 hari.
CITATION STYLE
Lazuardi, S. D., Achmadi, T., Wuryaningrum, P., & Putri, S. N. (2020). Model Standardisasi Pengiriman Kemasan Rantai Dingin pada Usaha Kecil dan Menengah dengan Moda Transportasi Laut. Journal of Advances in Information and Industrial Technology, 2(1), 51–65. https://doi.org/10.52435/jaiit.v2i1.42
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.