Tujuan penelitian ini adalah mengeksplor keselarasan sistem informasi akuntansi dengan proses bisnis di Direktorat Jenderal Bea dan Cukai untuk menghasilkan nilai penerimaan dan piutang yang handal. Metode penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan eksploratif. Teknik analisis menggunakan pendekatan wawancara, observasi, dokumen, rekaman arsip dengan melihat dari aspek pengendalian input, proses, dan output. Hasil penelitian menunjukkan adanya ketidakselarasan antara sistem informasi akuntansi penerimaan dan piutang dengan proses bisnis kepabeanan. Keduanya berjalan terpisah dimana sistem yang dibangun untuk keperluan akuntansi dan proses bisnis berbeda. CEISA sebagai sistem komputerisasi pelayanan, tidak terhubung dengan sistem penerimaan. Padahal DJBC selain melayani pengguna jasa, juga harus mengamankan penerimaan negara. Selain itu, proses validasi penerimaan Sistem Akuntansi Umum yang lama mempersulit DJBC dalam meyakini validitas penerimaan yang tercatat dalam Sistem Akuntansi Instansi. Terkait piutang, seluruh penerbitan dokumen piutang belum melalui Sistem Aplikasi Piutang dan Pengembalian (SAPP). Selain itu, SAPP juga tidak dapat digunakan langsung sebagai laporan piutang.
CITATION STYLE
Arif, F. I., & Daniel, D. R. (2017). Disharmoni Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Piutang Dengan Proses Bisnis Kepabeanan. AKRUAL: Jurnal Akuntansi, 9(1), 20. https://doi.org/10.26740/jaj.v9n1.p20-40
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.