EVALUATION ON GREEN OPEN SPACE AS HEALTH PROMOTER WITH SALUTOGENIC APPROACH: CITY FOREST BSD I AS CASE STUDY

  • Larasati A
  • Pakpahan R
N/ACitations
Citations of this article
13Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Sedentary/passive behavior has increased the risk of non-communicable disease, which incites the need to promote an active lifestyle through outdoor physical activities. However, green open space (GOS) amount and design that focus as health promoter have not yet been sufficient. Therefore, design evaluation is conducted to acknowledge recent issues and potential solutions as design considerations for next GOS that focuses on health. Evaluation of GOS design quality uses design indicators that are extracted from Salutogenic Five Vital Signs to identify and assess design quality at selected GOS as a case study.  The data for this study is gathered through site surveys, two months observations, and user interviews: 25 visitors, two staff, and three entrepreneurs. Evaluation at selected GOS highlights the importance of forest setting as major attractions because it provides comfortable shades of trees. Also, GOS should be located at a strategic point to be easily accessed by different kind of transportation modes and routes. Moreover, legibility is achieved highly by movement network: path and clear main entrance, and permeability are achieved through the selection of more than five meters height of trees that clear the visual obstacles, clear spots of activities (pods), and transparent fences.EVALUASI RUANG TERBUKA HIJAU SEBAGAI PROMOTOR KESEHATAN DENGAN PENDEKATAN SALUTOGENIC: TAMAN KOTA BSD I SEBAGAI STUDI KASUSPerilaku sedentary/pasif telah meningkatkan resiko terkena non-communicable disease yang menimbulkan munculnya kebutuhan untuk mendorong aktivitas fisik aktif yang dilakukan di ruang terbuka. Akan tetapi, kuantitas ruang terbuka hijau (RTH) belum memenuhi proporsi minimum 30% dari total luas area dan kualitas desain RTH sebagai promotor aktivitas fisik aktif (kesehatan) belum memiliki referensi desain. Oleh karena itu, evaluasi desain dilakukan untuk mengetahui permasalahan, potensi solusi, dan strategi yang terdapat pada RTH sekarang ini sebagai panduan rancang yang mendorong kegiatan fisik aktif. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif yang dilakukan melalui empat tahap, yaitu: 1. studi pustaka mengenai lima tanda vital salutogenic (diversity, vitality, nature, authenticity, dan legacy) untuk mengidentifikasi parameter evaluasi (kriteria perancangan dan indikator desain), 2. pemilihan objek studi, 3. pengumpulan data melalui survey, observasi dan wawancara, dan 4. identifikasi dan evaluasi kualitas desain RTH. Objek studi terpilih merupakan RTH yang berpotensi memenuhi lima tanda vital salutogenic, yaitu Taman Kota BSD I (TK I), Tangerang Selatan. Hasil evaluasi RTH adalah pentingnya mengintegrasikan unsur alam sebagai setting RTH karena karakteristiknya yang spesifik menjadi daya tarik utama untuk beraktivitas aktif. Selain itu, RTH perlu menyediakan fasilitas lengkap dan pemeliharaannya untuk seluruh kategori usia dan skala aktivitas dari personal hingga komunitas. Secara keseluruhan, RTH perlu mengembangkan program dan strategi implementasi untuk mengembangkan aktivitas edukasi dan preservasi yang melibatkan komunitas secara aktif.

Cite

CITATION STYLE

APA

Larasati, A., & Pakpahan, R. (2019). EVALUATION ON GREEN OPEN SPACE AS HEALTH PROMOTER WITH SALUTOGENIC APPROACH: CITY FOREST BSD I AS CASE STUDY. LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR, 6(2), 121. https://doi.org/10.26418/lantang.v6i2.34811

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free