Penumpukan jaringan lemak yang berlebih di dalam tubuh yang merupakan faktor terjadinya aterosklerosis. Aterosklerosis pada pembuluh darah akan menyebabkan penyempitan pada pembuluh darah arteri sehingga aliran darah menjadi tidak lancar atau terjadi peningkatan resistensi pembuluh darah yang memicu terjadinya hipertensi. Sagittal Abdominal Diameter (SAD) merupakan pengukuran antropometri yang memiliki korelasi paling kuat dan signifikan terhadap abdominal fat dibandingkan dengan pengukuran antropometri lain. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan Sagittal Abdominal Diameter dengan tekanan darah pada penderita obesitas. Metode : Jenis penelitian deskriptif korelasional dengan rancangan cross-sectional study. Jumlah sampel 107 orang dipilih dengan teknik purposive sampling. Alat yang digunakan untuk mengukur SAD adalah Abdominal Caliper. Hasil : Rerata ukuran SAD adalah 26,01 termasuk abdominal fat meningkat. Rerata tekanan darah pada penderita obesitas yaitu sistole 146,73 mmHg dan diastole 90,56 mmHg. Analisa : Hasil uji Correlation Product Moment didapatkan nilai p value sebesar 0,000 (<0,05) menunjukkan ada hubungan Sagittal Abdominal Diameter dengan tekanan darah pada penderita obesitas. Diskusi: penumpukan lemak pada daerah abdomen menyebabkan menurunnya kadar adiponektin, menurunkan asam lemak bebas sehingga memicu terjadinya resistensi insulin. Keadaan hiperinsulinemia ini dapat menyebabkan vasokonstriksi dan reabsorpsi natrium di ginjal yang pada akhirnya mengakibatkan hipertensi. Kata
CITATION STYLE
Lestari, N. K. Y. (2020). HUBUNGAN SAGITTAL ABDOMINAL DIAMETER (SAD) DENGAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA OBESITAS. Journal of Borneo Holistic Health, 3(1). https://doi.org/10.35334/borticalth.v3i1.1335
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.