Kemiskinan merupakan masalah krusial yang dialami oleh seluruh negara di dunia, dimana dampaknya akan sangat merugikan bagi yang mengalaminya termasuk pada anak-anak. Anak yang mengalami kemiskinan, kemungkinan di masa depannya akan menjadi miskin pula dan akan sangat sulit untuk keluar dari siklus kemiskinan tersebut. Menurut BPS (2018), Provinsi Jawa Barat merupakan provinsi dengan proporsi anak miskin tertinggi di Indonesia. Selain itu, jumlah migran masuk risen di Provinsi Jawa Barat juga yang tertinggi, dimana menurut Chou (2012) anak pada keluarga migran lebih cenderung untuk menjadi miskin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum dan karakteristik kemiskinan anak pada keluarga migran di Provinsi Jawa Barat, menggunakan data Susenas 2019 dengan metode analisis regresi logistik biner. Regresi Logistik Biner untuk mengetahui variabel yang berpengaruh secara signifikan serta kecenderungannya terhadap status kemiskinan anak. Hasil yang didapatkan bahwa persentase anak miskin pada keluarga migran di Provinsi Jawa Barat lebih banyak dari pada anak yang tidak miskin. Selain itu variabel status pekerjaan, jenis kelamin KRT, umur KRT, jumlah ART, tingkat pendidikan KRT, dan jumlah jam kerja KRT signifikan memengaruhi status kemiskinan anak keluarga migran di Provinsi Jawa Barat. Saran yang diajukan adalah perlunya peningkatan perhatian pemerintah terhadap kesehatan anak dan pengawasan program keluarga berencana dalam membatasi jumlah anak.
CITATION STYLE
Lestari, S. A., & Sitorus, J. R. H. (2021). KEMISKINAN ANAK PADA KELUARGA MIGRAN RISEN DI PROVINSI JAWA BARAT. Seminar Nasional Official Statistics, 2020(1), 871–881. https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2020i1.541
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.