Dalam masyarakat kita, majelis ta’lim adalah sarana pembelajaran masyarakat, khususnya yang beragama Islam, baik itu diadakan di musholla, masjid atau di sebuah yayasan secara khusus. Majelis ta’lim biasanya didominasi oleh kalangan dewasa dan tua. Di dalamnya para jama’ah yang hadir akan mengikuti suatu rangkaian pembelajaran agama Islam. Ada yang didalamnya membahas suatu buku dengan dibacakan oleh sang guru atau ustadz/ah, ada juga yang sifatnya sebatas penyampaian orasi di hadapan jama’ah oleh seorang guru atau ustadz/ah. Materi kajian majelis ta’lim kebanyakan terkait dengan tauhid dan kajian fikih, namun sayangnya dalam tatacara penyampaian kepada jama’ah yang notabenenya adalah bapak-bapak atau ibu-ibu sering kali hanya sebatas penyampaian menoton yang membuat jama’ah mengantuk, atau penyampaian yang mengawang-ngawang diselingi candaan yang membuat jama’ah tertawa hebat sehingga sepulang mereka dari majelis ta’lim tidak ada ilmu yang mereka ingat. Oleh karena itu dalam pembelajaran majelis ta’lim perlu dielaborasikan dengan Andragogi.
CITATION STYLE
Asma, F. R. (2022). ANDRAGOGI BAGI PEMBELAJARAN MAJLIS TA’LIM. Ilma Jurnal Pendidikan Islam, 1(1), 36–42. https://doi.org/10.58569/ilma.v1i1.445
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.