STUDI ISLAM BERBASIS NORMATIVE ISLAMIC AND HISTORICAL ISLAMIC

  • Ahtar Baihaqi W
  • Mulyadi
N/ACitations
Citations of this article
6Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pengembangan dan pengayaan studi Islam layak memperhatikan epistemologi yang diusung oleh perspektif insider-outsider. Epistemologi yang telah berkembang di dunia Islam seperti al-bayan (rasionalisme), al-burhan (empirisme) dan al-irfan (intuisi) harus diperkuat dengan epistemogi yang berkembang dengan kemajuan pengetahuan yang lazim menjadi pisau bedah analisis outsider seperti fenomenologi agama, distansiasi (penjarakan terhadap objek), apropriasi (penepatan objek bagi horizon diri), kritik ideology (kritik atas prasangka dan ilusi agama), variasi imajinatif (permianan imajinasi makna), dekonstruksi (pembongkaran ilusi dan doktrin mapan), dan hermeneutika (metodologi dan filsafat tafsir). Dengan kolaborasi epistemology insider dan outsider maka tensi antara kajian insider dan outside dapat dijembatani. Terkait yang terakhir ini maka gagasan crosscheck inside-outsider, yakni kajian sarjana tentang agama sebuah masyarakat harus diverifikasi oleh anggota masyarakat tersebut layak diapresiasi.

Cite

CITATION STYLE

APA

Ahtar Baihaqi, W., & Mulyadi. (2023). STUDI ISLAM BERBASIS NORMATIVE ISLAMIC AND HISTORICAL ISLAMIC. ASA, 5(2), 12–22. https://doi.org/10.58293/asa.v5i2.72

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free