Pengolahan limbah di jepara sebagai kota ukir masih sangat kurang, kesalahan dalam mengelola akan menyebabkan berbahaya bagi lingkungan dan masyarakat, sehingga menyebabkan kerusakan lingkungan contoh pencemaran lingkungan. Selama ini limbah pabrik mebel mempunyai potensi untuk dikembangkan menjadi kerajinan tangan yang bernilai jual salah satunya alat permainan anak. Sasaran program pengabdian ini ada dua mitra yaitu : Mitra yang produktif yaitu PT ERNALIM. Mitra ini membantu tim pelaksana untuk mengolah limbah dari meubel ukir. Peserta dari mitra pertama yaitu 4 orang karyawan tersebut. Untuk memanfaatkan limbah kayu ini kami mengajak mitra tersebut untuk membuat alat permainan anak-anak berupa puzzle. Mitra yang kedua adalah mitra sebagai bentuk kelanjutan pemanfaatan limbah yaitu TK TARBIYATUL ATHFAL Muslimat NU di Pecangaan Jepara. Puzzle ini berbentuk wayang yaitu punakawan terdiri dari semar, gareng, pethruk dan bagong. Penyuluhan game edukasi ini diikuiti oleh guru dan anak-anak TK Tarbiyatul Athfal. Mereka sangat antusias dalam kegiatan penyuluhan ini mengingat puzzle yang digunakan adalah bukan biasanya. Dari Tim ini mengenalkan budaya indonesia sejak dini melalui game puzzle berbentuk wayang. Kegiatan ini memberikan kontribusi pada dunia pendidikan untuk meningkatkan kreativitas ketrampilan dalam memecahkan masalah menyusun gambar.
CITATION STYLE
Sa’idah, N., Farida, Y. E., & Widagdo, J. (2020). Pemanfaatan Limbah Kayu Melalui Puzzle Wayang sebagai Media Pengenalan Budaya untuk Anak Usia Dini. E-Dimas: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 11(1), 66. https://doi.org/10.26877/e-dimas.v11i1.3081
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.