PANDANGAN MOHAMMAD NATSIR TERHADAP DA’WAH IHYA’ AS SUNNAH

  • Alkhotob I
N/ACitations
Citations of this article
6Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Untuk mengetahui pandangan Mohammad Natsir terhadap da’wah ihya’ As Sunnah. Metode Penelitian: Kualitatif. Hasil Penelitian: Natsir tampil sebagai tokoh modernis yang tampil progresif tanpa harus menjadi sekuler. Hal itu sebagaimana yang ia pesankan; ”Seseorang tidak perlu menjadi seorang sekuler terlebih dahulu untuk kemudian menjadi orang progresif atau orang modern.”[1] Ia menggunakan akal untuk mendobrak kejumudan berfikir tanpa harus menjadi kafir oleh sebab kemerdekaan berfikirnya yang melampaui batas. Pemahamannya terhadap agama baik menyangkut bidang akidah, ibadah dan akhlaq bahkan bidang-bidang lain dapat diambil benang merahnya dalam pemahaman Islam modernis yang memperjuangkan pemurnian agama. Ia mengamalkan sunnah Nabi, menda’wahkannya, dan menjaganya hingga akhir hayat. Semoga sunnah hasanah yang ditinggalkan menjadi jariyah disisinya.

Cite

CITATION STYLE

APA

Alkhotob, I. T. (2020). PANDANGAN MOHAMMAD NATSIR TERHADAP DA’WAH IHYA’ AS SUNNAH. Jurnal Bina Ummat: Membina Dan Membentengi Ummat, 2(02), 1–20. https://doi.org/10.38214/jurnalbinaummatstidnatsir.v2i02.48

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free