Stunting merupakan gagal tumbuh disebabkan kekurangan intake gizi kronis sehingga tubuh menjadi pendek. Permasalahan stunting berdampak buruk karena memengaruhi fisik, fungsional tubuh serta meningkatkan morbiditas. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor dominan stunting pada balita di Desa Palasari Kecamatan Ciater. Metode penelitian yang terapkan yaitu kuantitatif dengan pendekatan retrospektif, melibatkan balita yang mengalami stunting di Desa Palasari Kecamatan Ciater dengan teknik sampling menggunakan sampling jenuh (n=30). Instrumen yang digunakan yaitu lembar food recall dan kuesioner faktor stunting yang diisi oleh orang tua atau wali balita terpilih sebagai responden, kemudian melalui proses analisis data univariat. Penelitian ini menunjukkan hasil 67% balita berjenis kelamin laki-laki, 23% balita memiliki riwayat berat badan-rendah, 37% memiliki riwayat penyakit infeksi. Sebanyak 33% balita memiliki asupan energi kurang dan 53% memiliki asupan protein yang kurang. Kemudian 40% balita tidak mendapatkan ASI eksklusif, 57% ibu dan 50% ayah memiliki tingkat pendidikan rendah dan 70% keluarga balita memiliki status ekonomi rendah.
CITATION STYLE
Maryati, I., Annisa, N., & Amira, I. (2023). Faktor Dominan terhadap Kejadian Stunting Balita. Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 7(3), 2695–2707. https://doi.org/10.31004/obsesi.v7i3.4419
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.