ABSTRAK Penelitian dilakukan di Kabupaten Sumedang pada bulan Januarihingga April 2009 dengan tujuan untuk menggali kearifan lokalpenggunaan selasih dalam pengendalian hama lalat buah. Sumedangmerupakan sentra produksi mangga, sehingga menjadi sumber matapencaharian utama bagi beberapa petani. Lalat buah merupakan hamautama pada komoditas mangga di Sumedang yang mengakibatkankerugian berupa kuantitas dengan rontoknya buah-buahan yang terserangdan berupa kualitas, yaitu busuknya mangga yang terserang. Penelitiandirancang dalam acak kelompok, empat perlakuan dan enam ulangan.Perlakuan terdiri dari pestisida nabati formula petani berupa (1) air sulingselasih, (2) minyak selasih petani, (3) minyak selasih yang diproses diBalittro, (4) atraktan lalat buah yang sudah dikomersialkan (pembanding).Semua formula diteteskan sebanyak 0,25 ml pada gumpalan kapas, kecualiair suling selasih dengan cara mencelupkan kapas ke dalam air sulingnya,kemudian ditempatkan di dalam botol perangkap yang terbuat dari botolminuman air mineral volume 600 ml dan digantungkan pada pohonmangga setinggi 2 m di atas permukaan tanah yang ditempatkan secaraacak. Penempatan perangkap dilakukan pada enam blok kebun yangterpisah dan merupakan ulangan. Aplikasi formula hanya dilakukan satukali, untuk melihat daya tahan masing-masing formula dalam me-merangkap lalat buah di lapangan. Pengamatan dilakukan setiap mingguterhadap jumlah, jenis dan kelamin lalat buah yang terperangkap sertakandungan bahan aktif pada masing-masing formula dengan menggunakanGas Kromatografi. Aspek sosial ekonomi dilakukan terhadap 30 orangpetani yang diambil secara acak, termasuk pedagang buah dengan carawawancara melalui kuesioner yang telah dipersiapkan. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa penggunaan pestisida selasih sebagai atraktan untukmengendalikan hama lalat buah, dapat menurunkan penggunaan pestisidasebanyak 62%, menurunkan tingkat kerusakan buah-buahan sebesar 34%dan meningkatkan hasil sebesar 73%. Air suling selasih dengan kandunganmetil eugenol sebesar 0,46% mampu memerangkap hama lalat buahselama satu minggu, setelah itu perlu aplikasi ulang pada setiapminggunya, sedangkan minyak selasih hasil petani dengan kandunganmetil eugenol sebesar 77,9% mampu memerangkap hama lalat buahselama satu bulan, setara dengan minyak selasih yang diproses di Balittrodengan kandungan metil eugenol sebesar 73,6% dan lebih baik daripadaatraktan lalat buah komersial yang mengandung metil eugenol sebesar75%. Lalat buah yang terperangkap didominasi oleh spesies Bactroceradorsalis (97%) dan sisanya adalah Bactrocera umbrosus (3%) sertadidominasi oleh lalat buah berkelamin jantan. Kata kunci : Ocimum minimum, Bactrocera dorsalis, Mangifera indica ABSTRACT Using Ocimum spp. on controlling fruit flies on mango The objective of the research is to digest indigenous technology(local wisdom) of using botanical pesticide in controlling fruit flies.Research was conducted by evaluating the effectiveness of farmerstechnology (indigenous knowledge) in formulating botanical pesticide forcontrolling fruit flies (fruit flies attractant), compared to fruit fliesattractant formulated in the laboratory of Indonesian Medicinal andAromatic Research Institute (IMACRI) and commercial fruit fliesattractant. Research was arranged by randomized block design, fourtreatments and six replications. Treatments consist of (1) farmerstechnology, i.e. distilled water of basil (Ocimum spp.), (2) farmerstechnology, i.e. essential oil of basil (Ocimum spp.), (3) essential oil ofbasil formulated in IMACRI and (4) commercial attractant. Each formulawas dropped as much as 0.25 ml on cotton bud, except distilled water ofbasil which is applied by dipping the cotton bud into the distilled water,placing it in the trap made from 600 ml volume drinking water, thenhanging it as high as 2 m on the mango tree. Dropping of formula wasdone just one time to evaluate the duration of attractant on trapping fruitflies in the field. Observations were done every week on the number,species, sex ratio of fruit flies trapped, and the duration of attractant abilityon trapping fruit flies in the field. The active ingredient of formula wasanalyzed by Gas Chromatograph conducted in IMACRI. The social andeconomy aspects were done by interviewing the farmers throughquestionnaires. The number of the farmers interviewed were 30 farmers,including the trader of mango. Result showed that indigenous technologyof the farmer was effective and efficient since it can decrease the use ofpesticide as much as 62% and decrease fruit damage as much as 34% andincrease their income as much as 73%. Technology of farmers in the formof distilled water of basil could stand as long as a week on trapping fruitflies, hence its application must be repeated every week. Meanwhile in theform of essential oil could stand for one month and is not significantlydifferent with attractant formulated in IMACRI, even better thancommercial attractant, hence its application can be done every month.Only male fruit flies can be trapped and most of them consist ofBactrocera dorsalis species (97%) and the rest is Bactrocera umbrosusspecies (3%). The active ingredient content (Methyl eugenol – C 12 H 24 O 2 )in the distilled water of basil is 0.43%. Meanwhile in essential oil of thefarmer is 77.9% and in essential oil of IMACRI is 73.6% and incommercial attractant is 75%. Key words : Ocimum minimum, Bactrocera dorsalis, Mangifera indica
CITATION STYLE
KARDINAN, A., BINTORO, M. H., SYAKIR, M., & AMIN, A. A. (2020). PENGGUNAAN SELASIH DALAM PENGENDALIAN HAMA LALAT BUAH PADA MANGGA. Jurnal Penelitian Tanaman Industri, 15(3), 101. https://doi.org/10.21082/jlittri.v15n3.2009.101-109
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.