Perilaku Sosial Budaya Masyarakat Petani yang Bertendensi Menimbulkan Syirik di Tengah Kehidupan Masyarakat Cirebon

  • Budiyanti S
N/ACitations
Citations of this article
35Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

This study aims to reveal in depth, whether sedekah bumi or mapag sri or other not to interfere with the system of aqeedah as Muslims. The results of the research are: (1) General rituals, which are carried out either at certain times or during planting activities, and are carried out on the consideration needed by farmers as needed for prayer every time. This ritual is called tama beleq, and nyajen; (2) Rituals carried out during the preparation of planting and during the maintenance of rice plants include: Mappa dendang, umbal and baritan; (3) Rituals conducted before the rice harvest include; Prepegan, nyiwer, mapag sri, and seren taun; (4) The rituals carried out in planting shallots are: Nyadil; and (5) Rituals performed before harvest and the sugarcane giling period, namely: Kawin tebu, and bancakan or giling parties. All of these activities according to the rules of Islamic aqeedah are classified as acts of shirk and such belief systems can be classified as sins that will never be forgiven. Keywords: Socio-Cultural Behavior, Farming Society, and Shirk AbstrakPenelitian ini bertujuan mengungkap secara mendalam, apakah sedekah bumi atau mapag sri atau lainnya ini tidak sampai mengganggu sistem aqidah sebagai umat Islam. Hasil penelitiannya, yaitu: (1) Ritual yang bersifat umum, yaitu dilakukan baik pada saat tertentu atau sepanjang kegiatan penanaman, dan dilakukan atas pertimbangan dibutuhkan oleh petani sebagaimana dibutuhkannya do‟a setiap waktu. Ritual ini disebut tama beleq, dan nyajen; (2) Ritual yang dilakukan pada persiapan menanam dan selama pemeliharaan tanaman padi meliputi: Mappa dendang, umbal, dan baritan; (3) Ritual yang dilakukan menjelang panen padi meliputi; Prepegan, nyiwer, mapag sri, dan seren taun; (4) Ritual yang dilakukan dalam menanam bawang merah yaitu: Nyadil; dan (5) Ritual yang dilakukan menjelang panen dan masa giling tebu yaitu: Kawin tebu, dan banjakan atau pesta giling. Seluruh kegiatan tersebut menurut kaidah aqidah Islam tergolong tindakan syirik dan sistem keyakinan seperti itu dapat tergolong dosa yang tidak akan pernah diampuni. Kata Kunci: Perilaku Sosial Budaya, Masyarakat Tani, dan Syirik

Cite

CITATION STYLE

APA

Budiyanti, S. (2018). Perilaku Sosial Budaya Masyarakat Petani yang Bertendensi Menimbulkan Syirik di Tengah Kehidupan Masyarakat Cirebon. Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, 7(2), 53–60. https://doi.org/10.29313/tjpi.v7i2.3840

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free