TINJAUAN LINGKUNGAN DAN PENANGGULANGAN ABRASI PANTAI PADANG - SUMATERA BARAT

  • Istijono B
N/ACitations
Citations of this article
97Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Kawasan pesisir Padang merupakan daerah permukiman yang padat, salah satu kawasan andalan yang menjadi prioritas untuk dikembangkan oleh Pemerintah Daerah Sumatera Barat. Amukan gelombang Samudera Hindia di pesisir Padang (17,90 km) dengan arah selalu berubah mengikuti musim merupakan permasalahan. Sepanjang 13,50 km telah terabrasi dalam berbagai intensitas dengan pengikisan rata-rata 2,20 m setiap tahun sejak 1918. Abrasi merupakan erosi pantai yang diikuti dengan longsoran pada material masif tebing pantai. Bentuk pantai Padang relatif lurus, sebagian besar pantainya disusun oleh pasir, dibelakang pantai berupa dataran alluvial yang luas. Konsep dasar penanggulangan abrasi pantai Padang adalah meredam pengaruh energi gelombang laut dengan pemasangan batu diameter 0,50-1,50 m dan pasir pantai yang terancam stabilitasnya. Groin dengan material batu yang dipasang menjorok ke laut 15-25 m dengan interval 50 m dan tanggul pantai adalah bentuk proteksi pantai yang cukup berhasil. Tetapi teknik ini terkadang merusak estetika keindahan panorama alami pantai. Keywords: gelombang, abrasi, penanggulangan, groin, tanggul pantai

Cite

CITATION STYLE

APA

Istijono, B. (2013). TINJAUAN LINGKUNGAN DAN PENANGGULANGAN ABRASI PANTAI PADANG - SUMATERA BARAT. Jurnal Rekayasa Sipil (JRS-Unand), 9(2), 42. https://doi.org/10.25077/jrs.9.2.42-49.2013

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free