Perencanaan dan pengendalian persediaan obat yang tidak efisien selain dapat menyebabkan kekurangan atau kelebihan stok, juga dapat menyebabkan inefisien dalam biaya operasional rumah sakit. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode Minimum-Maximum Stock Level (MMSL) pada efisiensi dan efektifitas persediaan obat di Instalasi Farmasi RSU. Sentra Medika Sanggau. Sampel kelompok obat antibiotik golongan A dari metode konsumsi ABC sebanyak 22 jenis obat diambil secara purposive dari data retrospektif bulan Januari - Juni 2021, dan dilakukan penerapan metode MMSL secara prospektif pada bulan Oktober - Desember 2021. Dilakukan analisa data nilai persediaan, month-stock, serta ITOR (Inventory Turn Over Ratio) sebelum dan sesudah penerapan metode MMSL menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test. Hasil uji statistik menunjukkan pengaruh penerapan metode MMSL terhadap rasio month-stock kelompok antibiotik sebelum intervensi sebesar 2,87 dan sesudah intervensi 2,03 dengan nilai p = 0,021 (p<0,05). Sedangkan nilai ITOR sebelum intervensi 13,73 kali/tahun dan sesudah intervensi 19,16 kali/tahun dengan nilai p = 0,006 (p<0,05). Meskipun tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna pada nilai persediaan kelompok antibiotik antara sebelum intervensi (Rp. 62.497.441,)- dan sesudah intervensi (Rp. 54.072.358,-), dengan nilai p = 0,236 (p>0,05), namun menunjukkan efisensi sebesar 13,48%. Penerapan metode MMSL memberikan dampak positif terhadap meningkatnya efisiensi pengendalian obat di Rumah Sakit dengan menurunnya nilai persediaan dan rasio month-stock, serta meningkatkan ITOR.
CITATION STYLE
Pranata, Y., Banun, A., & Hilmy, M. R. (2022). PENGENDALIAN ANTIBIOTIK BERDASAR METODE KONSUMSI ABC DENGAN PENERAPAN MINIMUM-MAXIMUM STOCK LEVEL TERHADAP EFISIENSI PERSEDIAAN FARMASI RUMAH SAKIT. Jurnal Health Sains, 3(9), 1429–1442. https://doi.org/10.46799/jhs.v3i9.585
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.