MAKNA TABAYUN DALAM PRESPEKTIF TAFSIR AL-MISBAH (KAJIAN SURAH AL-HUJARAT AYAT 6)

  • Zaimuddin
N/ACitations
Citations of this article
24Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Sekarang, kata tabayyun semakin populer dan tidak asing lagi di telinga kita. Banyak orang, tidak hanya mereka yang terikat dengan tradisi Islam seperti santri, mulai orang biasa, politisi, aktivis dan bahkan seniman sering menggunakan dan mengucapkan kata ini. Tidak jarang kita mendengar politisi mengatakan tabayyun setiap kali menanggapi pernyataan atau kritik dari lawan politik, atau artis yang sedang dilanda gosip, serta aktivis. Ketika dikritik, mereka akan dengan mudah mengatakan, "etika itu bertabayyun sebelum berkencan atau mengkritik." Atau terkadang tabayyun juga diartikan sebagai perintah sowan atau datang ke pihak tertentu yang dibahas atau dilaporkan. Biasanya dibumbui dengan kalimat yang begitu akrab, "datang, bisakah kau bertanya dulu sambil minum bersama, jadi aku tidak salah?"Tafsir misbah dalam hal ini mengkaji ayat yang terkaiat dengan tabayun dan pentingnya mengkaji setiap kabar berita yang belum tentu benar kevaliditasannya. Dengan bahasa yang lugas dan tegas misbah mencoba menjelaskan ayat-ayat tersebut di kaiatkan dengan era saat ini.

Cite

CITATION STYLE

APA

Zaimuddin. (2023). MAKNA TABAYUN DALAM PRESPEKTIF TAFSIR AL-MISBAH (KAJIAN SURAH AL-HUJARAT AYAT 6). At-Tahfidz: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 1(02), 92–115. https://doi.org/10.53649/at-tahfidz.v1i02.436

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free