Kegiatan penambangan terbuka dapat memberikan efek yang tidak baik disekitar lokasi penambangan bagi penduduk dan lingkungan, seperti berkurangnya mutu dan jumlah udara bersih, berkurangnya keanekaragaman hayati, dan berkurangnya kualitas udara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan menerima kompensasi moneter dengan menggunakan pendekatan ekonomi sumber daya. Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Buntu Batu Kabupaten Enrekang sebagai studi kasus. Informasi dikumpulkan mulai bulan Oktober dan November tahun 2016. Maksud khusus dari riset ini adalah untuk: (1) menganalisis kemungkinan bersedianya penduduk untuk menerima dana pengganti atas dampak lingkungan akibat pekerjaan jalan umum, debu, dan konstruksi; (2) mengkuantifikasi nilai bersedianya masyarakat untuk menerima dana pengganti (WTA) akibat dampak lingkungan akibat kegiatan transportasi yang tidak baik; dan (3) menentukan penyebab yang mempengaruhi besarnya nilai pengganti. Akibatnya, ada kemungkinan untuk menerima pembayaran kompensasi masyarakat. Perhitungan Willingness to Accept (WTA) dilakukan untuk menentukan kemungkinan nilai yang diterima masyarakat. Berdasarkan survei terhadap 100 keluarga di wilayah penelitian, 85% bersedia menerima ganti rugi atas kegiatan penambangan tersebut. Nilai WTA ditetapkan sebesar Rp. 13.556 per responden setiap minggunya. Besarnya tanggungan dan lama tinggal adalah hal utama dari besarnya WTA, menurut persamaan nilai WTA.
CITATION STYLE
Sani, H., Tui, R. N. S., Syamsuddin, & Alhabsyi, G. A. P. (2022). Analisis Ekonomi Lingkungan Menggunakan Willingness To Accept Dana Kompensasi Penambangan Kabupaten Enrekang. Jurnal Teknik AMATA, 3(2), 81–86. https://doi.org/10.55334/jtam.v3i2.310
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.