Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari media berbeda terhadap produksi ulat kandang (Alphitobius diaperinus). Ulat kandang adalah ulat yang dapat digunakan sebagai pakan ternak unggas, ulat ini pada umumnya digunakan sebagai pakan burung kicau, akan tetapi ulat ini juga dapat dijadikan pakan ternak unggas sebagai sumber protein dalam pakan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan adalah perbedaan media pertumbuhan ulat kandang yang digunakan, yaitu A : konsentrat, B : ampas tahu kering dan C : Dedak. Peubah yang diamati adalah produksi ulat kandang berat segar (g), panjang (cm) dan densitas populasi (ekor/cm3). Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan media tumbuh pada ulat kandang memberi kan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap berat segar (g), panjang (cm) dan densitas populasi (ekor/cm3). Kesimpulan dari penelitian ini adalah media tumbuh konsentrat dan ampas tahu kering memberikan hasil yang terbaik, dengan produksi berat segar 23,5 mg dan 22,3 mg, panjang 1,1 cm dan 1,0 cm, dan densitas populasi 1,83 ekor/cm3 dan 1,62 ekor/cm3.
CITATION STYLE
Amran, M., Haryadi, H., & Trisna, A. (2024). Pengaruh Media Berbeda Terhadap Produksi Ulat Kandang (Alphitobius diaperinus) Sebagai Pakan Sumber Protein Ternak Unggas. Jurnal Peternakan Lokal, 6(1), 44–52. https://doi.org/10.46918/peternakan.v6i1.2143
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.