Fenomena Urban Sprawl yang terjadi di Kota Makassar telah menimbulkan berbagai permasalahan, terutama di sektor transportasi salah satunya dapat dilihat melalui tingginya volume transportasi dari wilayah suburban menuju pusat Kota Makassar maupun sebaliknya, hal ini cenderung menyebabkan kemacetan dibeberapa titik di Kota Makassar. Untuk itu, sebagai alternatif utama pengimplementasian pembangunan berkelanjutan dalam sebuah kota dan sebagai solusi dari fenomena Urban Sprawl maka dicetuskanlah konsep kota kompak atau Compact City. Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengkaji potensi penerapan konsep kota kompak di wilayah suburban Kota Makassar sebagai solusi permasalahan urban sprawl. Potensi penerapan ini ditinjau dari aspek kondisi wilayah suburban berdasarkan Indikator compact city, selanjutnya analisis pada aspek transportasi dengan manganalisis pola pergerakan penduduk dan kemudian menyusun strategi penataan kota dengan pendekatan konsep kota kompak (Compact City). Penelitian ini bersifat deskriptif, yaitu dengan menjelaskan kondisi wilayah suburban berdasarkan indikator compact city, selanjutnya menganalisis pola pergerakan penduduk dengan mengumpulkan data melalui observasi dan wawancara terhadap 321 responden. Data dianalisis dengan menggunakan matriks asal tujuan (MAT), deskriptif kuantitatif, dan analisis spasial dengan peta citra satelit, kemudian menyusun strategi penataan kota dengan pendekatan konsep kota kompak dengan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep ini dianggap telah sesuai, hal ini berdasarkan pengukuran jarak tempuh penduduk dalam radius berjalan kaki dan bersepeda, dengan menggunakan instrumen penyebaran penduduk terhadap jarak tempuh dari konsentrasi penyebaran penduduk ke pusat aktifitas dengan fasilitas campuran di dalam wilayah penelitian. Sedangkan analisis pola pergerakan penduduk di wilayah Suburban berdasarkan tujuan pergerakan, kedakatan jarak menunjukkan bahwa pola pergerakan penduduk dari Suburban ke Urban umumnya menggunakan kendaraan pribadi dengan tujuan bekerja, berbelanja, rekreasi dan kegiatan sosial, sedangkan kegiatan pendidikan umumnya dilakukan di kawasan suburban. Selanjutnya berdasarkan hasil analisis sebelumnya dapat disusun beberapa strategi yang dapat mendukung pengimplementasian konsep kota dengan pendekatan konsep kota kompak (compact city).
CITATION STYLE
Akbar, A. M. (2017). STRATEGI PENGENDALIAN POLA PERGERAKAN DAN PENGGUNAAN LAHAN BERBASIS KONSEP COMPACT CITY DI KECAMATAN RAPPOCINI KOTA MAKASSAR. LOSARI : Jurnal Arsitektur Kota Dan Pemukiman, 31–35. https://doi.org/10.33096/losari.v2i1.56
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.