Salah satu dampak pandemi COVID-19 adalah pengurangan karyawan secara massif. Kondisi ini melahirkan budaya bercocok tanaam dan berkebuh dengan metode metode aquaponik yang ramah lingkungan didaerah RW 6 Bulaksari Kelurahan Wonokusumo. Berdasarkan survey dan diskusi dengan kelompok masyarakat, masalah utama yang dihadapi adalah aktivitas pengemasan produk hasil urban farming masih tergolong sederhana dan kurang menarik. Aktivitas rebranding dapat menjadi solusi alternatif untuk mengatasi masalah diatas, terutama masalah di RW 6 Bulaksari Kelurahan Wonokusumo mengenai pemanfaatan produk luaran dari lahan yang dari ukuran penjualan masih terbatas di sekitar daerah tersebut saja. Tujuan kegiatan ini adalah rebranding produk UMKM di RW 6 Bulaksari agar nantinya dapat meningkatkan penjualan. Adanya upaya rebranding pada produk Keripik Pisang Bu Ida berupa perubahan kemasan dari kemasan plastik menjadi kemasan paper craft, pemberian logo dan nama brand produk yaitu PIKSANG dengan logo pada produk tersebut serta adanya kelengkapan informasi produk seperti komposisi bahan baku produk dan varian rasa produk dapat meningkatkan ketertarikan konsumen untuk membeli produk keripik pisang tersebut. Selain itu, adanya perubahan kemasan dari kemasan mika menjadi oxo-biodegradable serta pemberian logo dan nama brand pada kemasan baru produk Es Pisang Ijo Mbak Nina juga memberikan dampak positif terhadap ketertarikan konsumen untuk membeli minuman tersebut
CITATION STYLE
Zunaidi, R. A., Baskara, D. B., & Prihardianto, R. D. (2023). Implementasi metode rebranding pada produk hasil urban farming masyarakat lokal di masa pandemi. BEMAS: Jurnal Bermasyarakat, 3(2), 232–239. https://doi.org/10.37373/bemas.v3i2.465
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.