Keluarga merupakan mikrosistem yang memerankan beragam fungsi bagi tumbuh-kembang anggotanya. Penelitian bertujuan untuk mengkonstruk keberfungsian keluarga sebagai mikrosistem sosialiasasi politik, Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif grounded theory dengan paradigma indigenous psychology. Sebanyak 431 remaja dan 431 orangtua dilibatkan dalam penelitian ini. Hasil menunjukkan bahwa model relasi dalam keluarga didominasi communal sharing, yang secara berturut-turut diikuti oleh authority ranking, equality matching, dan market pricing. Orangtua yaitu ayah (56,61%) dan ibu (24,83%) memegang peran sentral bagi sosialisasi politik dalam mikrosistem keluarga. Sosialisasi mencerminkan input, proses, dan output. Input berupa ketertarikan terhadap politik dipengaruhi persepsi awal, paparan media massa, dan topik yang sedang berkembang. Proses sosialisasi termanifestasi dalam aktivitas tanya-jawab, diskusi, dan pendapat. Output yang dihasilkan ialah evaluasi kolektif terhadap ekologi politik Indonesia dan evaluasi terhadap sosialisasi politik di dalam keluarga secara keseluruhan. Penelitian berimplikasi pada kebijakan publik guna mendorong peran mirkosistem keluarga sebagai agen sosialisasi politik di Indonesia.
CITATION STYLE
Alfaruqy, M. Z. (2022). Keluarga sebagai Mikrosistem Sosialisasi Politik: Survei Psikologi Politik. Jurnal RAP (Riset Aktual Psikologi Universitas Negeri Padang), 13(1), 73. https://doi.org/10.24036/rapun.v13i1.114885
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.