Paving-block banyak digunakan sebagai material konstruksi sehingga kekuatan dan mutu harus sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Pengujian paving-block dilakukan sesuai standar SNI 03-0691-1996 yang mengacu kepada SNI 03-0348-1989. Standar yang bersifat umum mengakibatkan perbedaan interpretasi sehingga pelaksanaannya menjadi tidak standar. Adanya kebutuhan pihak industri konstruksi bahwa pengujian kualitas material dapat diperoleh hasilnya dengan cepat, harus juga diantisipasi oleh standar pengujian,  dengan tetap berpegang pada norma akademik. Pengujian langsung benda uji paving-block pada alat tekan standar ASTM C39 tanpa faktor konversi tidak diperkenankan, sehingga diperlukan besaran faktor konversi yang di standarkan. Oleh sebab itu dilakukan penelitian besaran faktor konversi bentuk benda uji standar paving-block dengan ketebalan 6 cm terhadap benda uji kubus 15x15x15 cm. Hasil kajian penelitian ini menunjukkan bahwa pengujian langsung sampel paving-block tanpa penggunaaan faktor konversi akan menghasilkan kuat tekan yang lebih besar dari yang seharusnya atau seharusnya tidak memenuhi spesifikasi. Hal ini merupakan hal yang merugikan dan dapat membahayakan bagi industri konstruksi. Ketentuan besaran faktor konversi dibutuhkan untuk pengujian kuat tekan paving-block dengan alat tekan standar ASTM C39 sehingga memberikan nilai kuat tekan yang dapat dipertanggungjawabkan. Kata Kunci : Uji tekan paving-block, waktu uji cepat, faktor konversi
CITATION STYLE
Yanita, R., & Andreas, G. (2017). Manfaat Faktor Konversi untuk Pengujian Kuat Tekan Paving-Block. Jurnal IPTEK, 1(2), 79–87. https://doi.org/10.31543/jii.v1i2.119
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.