Selama bulan Januari-Februari 2016, Jakarta Timur menduduki peringkat kedua dalam jumlah penderita DBD. Hal ini diperkirakan karena kurangnya partisipasi masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk dan menjaga sanitasi. Hingga saat ini, masyarakat umum menggunakan obat pengusir nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk. Namun penggunaan pengusir nyamuk sintetis dengan cara yang salah dan dalam jangka waktu lama dapat berdampak buruk terhadap kesehatan. Kegiatan Pengabdian Masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai bahaya penggunaan obat pengusir nyamuk sintetis dan pemberian solusi melalui bahan alamiah berkhasiat mengusir nyamuk. Kegiatan ini dilakukan di wilayah RW 11, Pulomas Barat, DKI Jakarta dengan melibatkan kelompok ibu PKK dan Jumantik (Jumat Bebas Jentik) dan dihadiri oleh 37 orang partisipan. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa pengetahuan para partisipan mengenai bahaya obat nyamuk sintetis beserta cara pembuatan obat nyamuk alami meningkat setelah penyuluhan. Data mengenai tingkat penggunaan obat pengusir nyamuk di daerah warga juga berhasil diperoleh. Para partisipan dilatih membuat lotion pengusir nyamuk dari bahan alami diakhir kegiatan. Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menurunkan angka kejadian penyakit DBD dengan memanfaatkan bahan-bahan alami yang terjangkau dan mudah diperoleh.
CITATION STYLE
Sahamastuti, A. A. T., Siratan, E., Leonard, T. E., Tjugianto, G. E., Hartiadi, L. Y., & Agusta, I. (2019). Penyuluhan dan Workshop Obat Nyamuk Sintetis dan Alami Sebagai Tindakan Pencegahan DBD. JPPM (Jurnal Pengabdian Dan Pemberdayaan Masyarakat), 3(2), 273. https://doi.org/10.30595/jppm.v3i2.4560
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.