Pertumbuhan populasi penduduk akan terus mengalami peningkatan, terlebih di kawasan perkotaan, dinamika ini berkaitan erat dengan kebutuhan pembangunan dan kesejahteraan penduduk. Kebutuhan pembangunan berbanding lurus dengan kebutuhan lahan. Terjadinya perubahan tata guna lahan merupakan fenomena umum terjadi di kawasan perkotaan, khususnya perdagangan. Lahan kosong telah berubah menjadi barisan pertokoan yang sesak tanpa memperhatikan peraturan mendirikan bangunan, bahkan mengabaikan keselarasan dengan alam. Degradasi merupakan dampak negatif yang muncul akibat fenomena tersebut. Harmonisasi dengan alam sangat dibutuhkan, guna merehabilitasi lahan sekaligus meningkatkan kesejahteraan penduduk dan memperbaiki citra kawasan. Untuk menciptakan hal tersebut digunakan pendekatan arsitektur ekologi dengan merancang sebuah taman ekowisata. Strategi pemulihan degradasi dapat dicapai melalui taman ekowisata dengan pengelolaan tata guna lahan yang tepat seperti menghindari perkerasan area tanah agar memperlancar proses penyerapan air hujan dan meminimalisir genangan air yang dapat mengakibatkan banjir. Menggunakan metode penelitian kualitatif, melalui observasi tapak, analisis data dan studi literatur, kemudian diterapkan pada rancangan taman ekowisata dengan desain arsitektur yang terintegrasi dengan alam.
CITATION STYLE
Khairina, U. (2024). PERENCANAAN TAMAN EKOWISATA SEBAGAI UPAYA MENGATASI DEGRADASI PERKOTAAN. Arsitekno, 11(1), 19. https://doi.org/10.29103/arj.v11i1.15625
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.