Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah model pembelajaran yang digunakan guru belum dapat meningkatkan penguasaan materi berdasarkan nilai rerata KKM mata pelajaran fisika 70, pada peserta didik kelas X IPA-1 SMA Negeri 5 Ambon. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan penguasaan materi gerak harmonik sederhana menggunakan laboratorium virtual PhET dalam model discovery learning. Tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan one-group pre-test and pro-test dengan sampel kelas X IPA-1 sebanyak 31 peserta didik yang di ambil secara acak (random). Data dalam penelitian ini dihimpun melalui instrumen tes dan non tes, instrumen tes berupa tes awal dan tes akhir sedangkan instrumen non tes berupa lembaran kerja peserta didik (LKPD). Hasil penelitian menunjukan bahwa pada tes awal, 100 % peserta didik berada pada kualifikasi gagal, dengan rerata skor pencapaian adalah 35,82. Skor pencapaian maksimum adalah 68,4 sedangkan minimum adalah 25,3. Hasil analisis aspek kognitif selama proses pembelajaran berlangsung menggunakan laboratorium virtual PhET dalam model discovery learning menunjukan bahwa rerata skor pencapaian peserta didik adalah 95,63 yang pada kualifikasi sangat baik. Hasil ini dikumpulkan berdasarkan penyelesaian soal-soal yang terdapat dalam LKPD. Kemampuan peserta didik setelah pembelajaran memperlihatkan adanya perubahan. Rerata skor pencapaian tes akhir peserta didik mencapai 83,46 yang berada pada kualifikasi baik. Untuk hasil uji N-Gain diperoleh 0,7 yang berada pada kategori tinggi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan penguasaan materi setelah menggunakan laboratorium virtual PhET dalam model discovery learning
CITATION STYLE
Tupalessy, A., Kereh, C. T., & Singerin, S. (2022). PENGGUNAAN LABORATORIUM VIRTUAL PHET DALAM MODEL DISCOVERY LEARNING PADA MATERI GERAK HARMONIK SEDERHANA. Science Map Journal, 3(2), 47–55. https://doi.org/10.30598/jmsvol3issue2pp47-55
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.